Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah pedagang musiman di Kota Banjar, Jawa Barat, yang memburu rezeki dengan memanfaatkan kemacaten di arus mudik dan balik Lebaran (Idul Fitri) mengaku sepi pembeli pada tahun ini. Sepinya pembeli dipengaruhi oleh menurunnya volume kendaraan pemudik yang lewat ke jalur selatan jawa via Kota Banjar. Hal itu menyusul para pemudik yang menuju ke arah Jawa Tengah dan Yogyakarta pada tahun ini lebih memilih ke jalur Tol Cipali ketimbang lewat jalur selatan jawa.
“Pendapatan para pedagang pada lebaran tahun ini sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti saya saja, pada Lebaran tahun kemarin omset dagangan bisa mencapai Rp. 3 juta per hari. Tapi sekarang Rp. 1 juta saja tidak dapat,” kata Yaya (50), pedagang Mie Ayam dan Bubur Ayam, yang berjualan di bawah gapura perbatasan Kota Banjar, di Lingkungan Cipadung, Kelurahan Purwaharja, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Minggu (17/06/2018).
Hal senada dikatakan Dedeh (48), pedagang Gado-gado musiman yang sama mangkal di gapura selamat datang. Dia pun mengaku omset dagangannya menurun apabila di banding musim liburan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, turunnya volume kendaraan pemudik yang lewat ke jalur selatan Kota Banjar diyakini yang menjadi pemicu turunnya omzet. “Bisa dilihat kendaraan yang lewat ke Kota Banjar pada musim lebaran tahun ini menurun drastis. Katanya sih disebabkan dari pemudik lebih memilih jalur utara melalui tol Cipali,” katanya.
Pengakuan yang sama dituturkan Dede Muslim (37) penjual Tahu Gejrot. Dia mengatakan penurunan omset penjualan Tahu Gejrot pada Lebaran ini sangat menurun drastis dibanding tahun lalu.
“Biasanya musim libur Lebaran seperti ini waktu yang di tunggu-tunggu untuk mendapat untung berlipat. Seperti tahun sebelumnya saya bisa mendapat sekitar Rp. 300 ribu sampai Rp. 400 ribu perhari. Tetapi pada libur lebaran tahun ini bisa dapat Rp. 100 ribu saja sudah untung,” pungkasnya. (Hermanto/R2/HR-Online)