Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Akademisi Sejarah yang juga sejarahwan Sunda, Prof Sobarna, mengatakan, setelah Pilkada Ciamis usai atau sudah ada bupati-wakil bupati terpilih, dirinya sudah mengagendakan kembali melakukan audensi terkait desakan perubahan nama Ciamis menjadi Galuh.
“Saya sudah baca berita di berbagai media, kedua pasangan calon bupati-wakil bupati Ciamis, memiliki komitmen untuk mendorong pengembalian nama Ciamis menjadi Kabupaten Galuh. Makanya, siapapun yang terpilih nanti, akan saya tagih janjinya itu,” katanya, saat dihubungi Koran HR, Selasa (19/06/2018).
Menurut Sobarna, pada sekitar bulan Maret lalu, dirinya dengan sejumlah budayawan sudah mengadakan pertemuan dengan DPRD Ciamis. Dalam pertemuan itu, kata dia, DPRD Ciamis berkomitmen untuk mewujudkan pengembalian nama Ciamis menjadi Galuh.
“Tapi DPRD minta untuk melakukan studi banding dulu ke daerah lain. Tapi menurut saya tidak perlu ada studi banding. Tinggal pelajari saja makalah saya. Dalam makalah saya sudah komplit bahasan terkait prosedur pergantian nama daerah. Makalah itu merujuk kepada proses pergantian nama Ujungpandang menjadi Makasar dan nama Irian Jaya menjadi Papua. Termasuk dalam makalah itu dibahas referensi perundang-undangan yang mengatur pergantian sebuah nama daerah,” katanya.
Namun begitu, lanjut Sobarna, dirinya mengapresiasi komitmen DPRD Ciamis yang sudah memiliki komitmen dalam mendorong agenda penting tersebut. Saat ini, kata dia, tinggal komitmen yang kongkrit dari Pemkab Ciamis sebagai pihak yang memiliki kebijakan besar dalam agenda tersebut.
“Makanya akan saya tagih janji calon bupati-wakil bupati Ciamis yang terpilih nanti. Karena keduanya sudah berjanji pada acara debat publik Pilkada. Intinya mengubah nama Ciamis tidaklah rumit. Asalkan kita semua memiliki komitmen dan kemauan saja,” tegasnya. (Heri/Koran HR)