Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kemacetan arus lalu lintas yang terjadi di obyek wisata Batukaras di saat liburan lebaran dan tahun baru selalu menjadi persoalan. Pasalnya, pelayanan tolgate dan jalan yang sempit menjadi penyebab utama kemacetan di samping jumlah volume kendaraan yang meningkat.
Tokoh masyarakat Desa Batukaras, Endang Sukara, mengatakan, dirinya menilai terkait kemacetan yang setiap musim liburan dilokasi obyek wisata Batukaras sangat diperlukan Jembatan penghubung antara Nusawiru dan Batukaras serta dilakukan pelebaran jalan.
“Di RTRW sudah ada, cuma tinggal keseriusan Pemda saja seperti apa. Selain solusi kemacetan, jembatan Nusawiru juga bisa sebagai penunjang Bandara Nusawiru dan jalur evakuasi kalau terjadi tsunami,” kata Endang Sukara saat diwawancara Koran HR, Rabu (20/6/2018).
Endang menambahkan, Jembatan Nusawiru yang lokasinya berada sebelum Gedung Islamic Center Cijulang pertigaan ke arah kanan muara di Pelabuhan Bojongsalawe yang hulunya di Green Canyon diharapkan ada keseriusan pemerintah.
Sementara itu, tokoh Masyarakat Cijulang lainnya, Dedi, mengatakan, bahwa masyarakat bukan hanya meminta pelebaran saja, akan tetapi rencana semula pembangunan jembatan dari Bandara Nusawiru ke Batukaras yang melewati Sungai Cijulang segera direalisasikan. Sebab, pipa tiang pancangnya sudah ada.
“Dengan begitu maka kendaraan bisa satu arah, bisa masuknya dari arah Green Canyon dan keluarnya ke arah Jembatan Sanghyang Kalang atau langsung keluar menuju Cijulang. Kalau tidak segera dibangun, kemacetan pasti bakal makin parah,” tegas Dedi.
Dedi mengungkapkan, bahwa rencana pembuatan jembatan tersebut sudah cukup lama. Bahkan, pada saat masih Bupati Ciamis Engkon, sudah dilakukan pengukuran serta tiang pancangnya sudah ada.
“Informasinya dulu untuk kontruksi baja dari pemerintah pusat. Tapi untuk tembok di dua sisi pembebasan lahan nya harus biaya Pemda. Akan tetapi sampai saat ini belum ada realisasinya. Saya yakin jika ini dibenahi, persoalan kemacetan di Batukaras bisa teratasi,” pungkas Dedi. (Mad/Koran HR)