Berita Ciamis (harapanrakyat.com),- Wacana pergantian nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh tampaknya mengemuka di acara debat publik pasangan calon Bupati-Wakil Bupati pada Pilkada Ciamis yang digelar di Gedung Islamic Center Ciamis, Selasa (08/05/2018). Hal itu mengemuka pada sesi pertanyaan dari masyarakat.
Salah seorang mahasiswa menanyakan kepada kedua pasangan calon terkait dengan pergantian nama Ciamis dikembalikan menjadi Kabupaten Galuh. Apakah kedua pasangan calon setuju dengan wacana tersebut?
Kedua pasangan calon, baik Herdiat- Yana D Putra maupun Iing Syam Arifin-Oih Burhanudian, dengan tegas menyatakan setuju. Herdiat yang pertama menjawab pertanyaan itu, mengatakan, untuk mewujudkan hal itu, memerlukan proses kajian yang matang, baik dari kajian sejarah, akademis maupun aspek lainnya.
“Untuk dilakukan pergantian nama dari Ciamis menjadi Galuh memang perlu biaya yang cukup mahal. Karena dalam prosesnya banyak yang harus diubah, salah satunya terkait nomenklaktur. Namun, apabila ada aspirasi yang kuat dari masyarakat yang menginginkan adanya perubahan nama menjadi Galuh, maka kami harus merealisasikannya. Intinya, setiap aspirasi masyarakat yang tujuannya untuk kebaikan bersama, pasti kita dukung,” ungkap Calon Bupati Ciamis nomor urut 1 ini.
Sementara itu, saat menjawab pertanyaan tersebut, Calon Bupati Ciamis nomor urut 2 Iing Syam Arifin, mengatakan, karena aspirasi terkait pergantian nama Ciamis menjadi Galuh sudah menjadi opini di masyarakat, maka pihaknya akan mendorong aspirasi itu agar bisa terwujud.
“Kita akan dorong aspirasi itu dengan langkah-langkah kongkrit. Seperti melakukan kajian secara professional dan proses lainnya. Namun, langkah itu harus ditempuh dengan waktu yang cukup panjang. Karena ada ratusan ribu item yang perlu diubah terkait perubahan nama tersebut,” ujarnya.
Sementara pada sesi penyampaian visi dan misi, kedua pasangan calon bergantian melakukan pemaparan. Pasangan calon nomor urut 1 Herdiat-Yana menawarkan misi “Mantapnya Kemandirian Ekonomi Sejahtera Untuk Semua”. Sedangkan misinya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, meningkatkan ketersediaan infrastruktur yang mendukung pengembangan wilayah, mengembangkan perekonomian yang berbasis ekonomi kerakyatan, potensi unggulan lokal dan pemberdayaan masyarakat.
“Ciamis ini memiliki potensi luar biasa, baik dari letak geografis maupun dari sumber daya alam, manusia dan sumber buatan lainnya. Potensi-potensi itu akan kami optimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Herdiat.
Sementara itu, pasangan calon nomor urut dua, Iing-Oih menawarkan Visi “Ciamis Mandiri Amanah tahun 2024”. Dalam salah satu misinya pasangan ini menjanjikan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Tak hanya aparatur saja, tetapi seluruh masyarakat Kabupaten Ciamis harus meningkat kualitas SDM-nya. Hal itu akan diwujudkan melalui peningkatan program pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat,”ujarnya.
“Untuk program akan kami fokuskan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan. Diantaranya mengoptimalisasi pendapatan daerah, baik dari PAD atau dari bantuan provinsi dan pusat. Juga terus meningkatkan program infrastuktur baik transportasi, kesehatan, pendidikan dan pertanian,” terangnya.
Sementara itu, pada sesi tanya jawab antar pasangan calon, sempat ada keluhan dari salah satu pasangan calon terkait kurang bagusnya kualitas sound sistem. Hal itu terjadi ketika calon wakil bupati nomor urut 1 Yana D Putra bertanya kepada calon wakil bupati nomor urut 2 Oih Burhanudin. Saat akan menjawab, Oih telihat berbisik kepada Yana untuk menanyakan kembali apa yang ditanyakan. Sontak hal itu disoraki oleh simpatisan lawan. “Suara soundnya kurang jelas. Makanya pertanyaan dari Pak Yana tidak terdengar jelas,” ujar Oih memberikan alasan.
Usai acara, Ketua KPU Kabupaten Ciamis, mengatakan, debat publik ini berlangsung tertib dan aman serta penuh dengan kegembiraan. Dia pun berpesan kepada masyarakat agar menentukan pilihannya pada tanggal 27 Juni mendatang dengan pikiran yang jernih serta berdasarkan hati nurani.
“Pesan kepada pasangan calon agar saat meraih simpati dari pemilih harus dengan cara mengedukasi, seperti memaparkan visi misi dan program unggulan untuk mensejahterakan masyarakat,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Jawa Barat Yayat Hidayat, mengatakan, acara debat publik dari awal sampai akhir sudah berjalan baik, meskipun simpatisan kedua pasangan calon mendapat teguran dari modetator, karena kurang mentaati tata tertib, seperti bersorak di saat kandidat sedang menjelaskan.
“Pelaksanaan debat ini berjalan sangat bagus. Kedua pasangan calon menguasai materi, persoalan dan sekaligus memiliki solusi untuk Ciamis kedepan. Intinya mereka sudah paham tentang Ciamis dan bagaimana menyelesaikannya,” kata Yayat. (Her2/HR-Online)