Berita Teknologi, (harapanrakyat.com),- Baru-baru ini Facebook dikabarkan kembali mengalami kebobolan data. Diketahui ada sebanyak 3 juta data penggunanya yang rentan dimanfaatkan orang lain, tanpa adanya perlindungan.
Dilansir New Scientist, bobolnya data pengguna Facebook itu awalnya dari sebuah aplikasi kepribadian yang cukup populer di Inggris. Tidak diketahui oleh penggunanya, situs tersebut dibiarkan terbuka tanpa perlindungan. Bahkan, setiap orang bisa dengan mudah melihat jawaban kuesioner yang ada di situs tersebut.
“Jenis data ini memang sangat kuat, dan ada potensi yang nyata untuk disalahgunakan,” ungkap Pengawas data UK, Chris Sumner.
Sedangkan, menanggapi kebocoran data, pihak Facebook sendiri mengklaim sudah menangguhkan myPersonality pada aplikasinya sejak tanggal 7 April lalu. Karena, aplikasi tersebut melanggar kebijakan Facebook, terutama lantaran bahasa yang digunakan dalam aplikasi dan situs webnya menggambarkan pengungkapan data pengguna secara jelas.
Bahkan, lebih dari 6 juta orang telah menyelesaikan tes pada aplikasi myPersonality, dan hampir setengahnya setuju untuk membagikan data dari profil Facebook mereka guna keperluan aplikasi tersebut. Semua data pengguna kemudian diambil dan nama-nama penggunanya dihapus, dengan begitu data itu tidak bisa dilacak pemiliknya.
Akibat dari permasalah tersebut, Wakil Presiden Facebook hubungan Kemitraan, Ime Archibong, menjelaskan, Facebook sendiri tengah menyelidiki tidak kurang dari 200 aplikasi yang dicurigai melakukan hal serupa.
“Kami tengah menyelidiki aplikasi ini, dan bila Kepribadian saya menolak untuk bekerja sama atau gagal dalam audit kami, maka kami akan melarangnya,” kata Archibong. (Eva/R3/HR-Online)