Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah petani kopi di wilayah Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, mengeluh lantaran harga jual biji kopi robusta saat ini sedang melemah. Menurut petani, saat ini harga jual biji kopi robusta bertengger di kisaran Rp. 20 ribu perkilogram.
Tintin, petani kopi asal Dusun Sukawangun, ketika ditemui Koran HR, Senin (07/05/2018), membenarkan bahwa harga biji kopi di tingkat petani saat ini hanya berkisar Rp. 20.000 perkilogram.
Padahal menurut Titin, jauh sebelumnya harga jual biji kopi di tingkat petani berada di kisaran Rp. 24.500 perkilogram. Harga tersebut merupakan harga pembelian tingkat pengepul ke petani.
“Kami berharap, harga jual biji kopi kembali meningkat. Tapi sekarang, mau bagaimana lagi, kami hanya bisa pasrah,” katanya.
H. Ija, petani kopi lainnya, ketika ditemui Koran HR, Selasa (08/05/2018), menuturkan, kopi merupakan salah satu komoditas andalan di Indonesia. Sayangnya, harga biji kopi selalu mengalami fluktuatif (naik-turun).
Menurut Ija, pada tahun 2017 harga biji kopi kering robusta mengalami peningkatan. Tapi, pada akhir panen di tahun 2018, harganya justru merosot di kisaran Rp. 24 sampai 25 ribu perkilogram.
“Padahal biasanya, harga biji kopi meningkat ketika produksi turun. Dengan kata lain, pada saat itu permintaan meningkat. Tapi pada musim panen kali ini aneh, karena saat produksi turun atau berkurang, harganya justru ikut melemah,” katanya.
Anda, petani lainnya, mengaku tidak tahu pasti penyebab melemahnya harga jual biji kopi robusta di pasaran. Menurut dia, pengepul yang datang kepadanya berdalih harga biji kopi di pasaran sedang turun.
“Biasanya petani percaya saja kepada pengepul dan langsung menjualnya meski dihargai murah,” katanya.
Selain dalih pengepul, Anda juga menduga penurunan harga biji kopi saat ini disebabkan oleh masuknya produk kopi dari luar daerah, bahkan mungkin dari luar negeri. (dji/Koran HR)