Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Curah hujan yang tinggi dan kerap menimbulkan banjir di sejumlah ruas jalan perkotaan di Kota Banjar, banyak dikeluhkan para pengguna jalan. Menurut mereka, banjir terjadi akibat dari buruknya pembangunan drainase.
Seperti diungkapkan Agus Hendra (43), salah seorang warga Lingkungan Cimenyan II, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, kepada Koran HR, Senin (21/05/2018). Dia menyebutkan salah satu ruas jalan yang sering tergenang banjir saat hujan yakni Jalan Kapten Jamhur.
“Meski drainase di sepanjang Jalan Kapten Jamhur sudah diperbaiki, namun tetap saja banjir terjadi setiap kali hujan turun deras,” kata Agus Hendra.
Pendapat serupa dikatakan Yayan (39), warga Banjar lainnya. Menurut dia, bukan hanya di Jalan Kapten Jamhur saja, tapi di persimpangan Jalan Gudang (Perempatan Ayo) pun kerap banjir setiap turun hujan.
“Sebagian besar jalan utama di Kota Banjar ini ketika hujan turun air keluar dari dalam drainase, karena diduga drainase tidak berfungsi dengan baik, sehingga air menggenang di mana-mana. Padahal dulu sebelum ada perbaikan trotoar tidak pernah banjir seperti ini,” ujar Yayan.
Hal senada diungkapkan Apih (36), warga Lingkungan Parunglesang, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, bahwa sejak beberapa hari terakhir ini, terutama menjelang sore, Kota Banjar selalu diguyur hujan yang menyebabkan air menggenangi sebagian besar jalan utama di wilayah perkotaan.
Apih menilai, buruknya drainase tidak dapat menampung air hujan yang turun. Ketinggian air di setiap jalan utama bisa mencapai 20 centimeter, sehingga dalam hal ini dapat menghambat laju kendaraan yang padat pada sore hari.
Sementara itu, Danu (34), salah satu pengemudi angkutan kota, mengatakan, sebagian besar drainase di wilayah Kota Banjar tidak berfungsi dengan baik, meskipun drainase tersebut baru beberapa bulan diperbaiki.
Atas kondisi demikian, baik Danu maupun sejumlah pengguna jalan lainnya berharap kepada instansi terkait, untuk segera mencari solusi agar drainase di semua jalan protokol yang ada di Kota Banjar ini bisa segera diperbaiki. (Hermanto/Koran HR)