Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, mengingatkan masyarakat harus objektif dan berdasar pada hati nurani dalam memilih calon pemimpin. Sebelum memilih, masyarakat pun harus tahu dulu track record, pengalaman dan sosok calon pemimpin yang akan dipilih. Jangan sampai masyarakat memilih karena merasa tidak enak lantaran sudah dikasih sembako atau pemberian lainnya.
Hal itu dikatakan Zulkifli saat menggelar safari ramadhan di Pondok Pesantren Miftahul Huda 2 Bayasari Kecamatan Jatinagara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Minggu (27/05/2018). Dalam acara itu, dihadiri oleh ribuan masyarakat dan para santri alumni penggerak aksi jalan kaki 212.
Menurut Zulkifli, masyarakat perlu diingatkan agar mengerti dan paham dalam menentukan pemimpinnya. Hal itu agar tidak salah dalam memilih calon pemimpin, baik pada perhelatan Pilbup, Pilgub, Pilpres dan Pileg.
“Saya ingatkan jangan sampai memilih hanya karena merasa tidak enak sudah dikasih sembako atau pemberian lainnya. Dalam memilih harus sesuai hati nurani dengan mempertimbangkan sejumlah krateria pemimpin yang baik dan amanah,” ungkap Ketua Umum DPP PAN (Partai Amanat Nasional) ini.
Apabila ada calon pemimpin atau pendukungnya memberi sembako atau memberi dalam bentuk lainnya, Zulkifli menyarankan ambil saja. Tetapi jangan memilih karena dasar sudah dikasih pemberian tersebut. “Harus yakinkan dulu dalam hati dengan mempertimbangkan beberapa krateria tadi. Calon pemimpin mana yang diyakini amanah dan bisa membawa perubahan lebih baik untuk bangsa dan negera. Kalau sudah dapat jawabannya, baru calon itu yang kita pilih,” jelasnya.
Selain dalam menentukan calon pemimpin, lanjut Zulkiifli, masyarakat juga harus benar dalam memilih wakil rakyatnya pada Pemilu Legislatif tahun 2019 mendatang. “Calon Legislatif yang dipilih nanti, harus benar-benar yang mewakili dan membela kepentingan rakyat, terutama membela ulama, pesantren dan umat,” imbuhnya.
Menurutnya, kalau memilih berdasarkan perasaan tidak enak lantaran sudah diberi uang atau barang oleh si calon, senangnya hanya sehari. Tetapi akan sengsara selama 5 tahun. “Suatu negara atau suatu daerah bisa maju, tentunya bergantung pada siapa pemimpin yang mengelolanya. Begitupun di Ciamis ini. Kalau Ciamis ingin maju, ya pilih pemimpin yang berdasar krateria tadi,” ungkapnya.
Namun begitu, Zulkifli juga mengingatkan masyarakat harus bersikap dewasa dalam memberikan hak demokrasinya pada setiap event Pemilu. Terutama harus tetap menjaga persaudaraan, meski berbeda pilihan dengan saudara, teman, tetangga dan warga lainnya.
“Mari kita pererat tali persaudaraan di tahun politik ini. Pilihan berbeda wajar. Karena Indonesia negara demokrasi. Meski berbeda pilihan, tetapi kita tetap sama merah putih sebangsa dan senagara,”katanya mengingatkan. (Her2/R2/HR-Online)