Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Selingkuh identik dilakukan oleh pria, tapi pada kenyataannya ada juga wanita yang melakukannya. Hal itu karena selalu ada potensi bagi wanita untuk berselingkuh. Dengan demikian, maka risiko menjadi korban perselingkuhan tak hanya akan dialami wanita, namun pria juga akan mengalami hal serupa.
Dikutip dari TEMPO.CO, Sabtu (14/04/2018), konselor dan terapis psikologi di Biro Psikologi Westeria, Anggia Chrisanti, mengatakan, perselingkuhan tercipta dari perasaan nyaman.
“Pria akan bertindak sesuai pemikirannya, sedangkan wanita berdasarkan perasaan, dan ini berpengaruh pada sikap pria atau pun wanita dalam berselingkuh. Kalau pria, pemikiran untuk berselingkuh itu bisa saja berubah atau terganggu oleh kesibukan lain, misalnya pekerjaan. Sedangkan wanita, perilaku untuk berselingkuh akan lebih sulit untuk berubah sebab dia bertindak atas perasaannya,” jelas Anggia.
Jadi, ungkapan bahwa wanita yang berselingkuh akan lebih nekat dibanding pria, kemungkinan itu benar. Makanya jika wanita yang berselingkuh itu punya rasa yang jauh lebih dalam, lebih parah, lebih berani dan bahkan lebih nekat.
Terlebih bila wanita sampai merasakan banyak manfaat dari perilaku berselingkuh, sehingga bukan tidak mungkin dia akan melakukannya hingga berulang kali.
Lantas, hal apa yang bisa membuat seseorang, terutama wanita, merasa jera untuk melakukan perselingkuhan? Menurut Anggia, pengalaman negatif seseorang mengenai selingkuh bisa membuat orang tersebut jera.
“Mungkin kalau dia sudah mendapat ganjaran yang membuatnya menjadi trauma, misalnya digerebek. Pokoknya, selama pengalaman negatif berbuat selingkuh itu belum muncul, maka dia akan terus merasa nyaman dengan hal itu,” tandasnya. (Eva/R3/HR-Online)