Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Kekosongan jabatan kepala sekolah pada dunia pendidikan di Kota Banjar saat ini terjadi di sejumlah sekolah, baik di tingkat SD maupun jenjang sekolah menengah. Seperti halnya SMK N 3 Kota Banjar, sudah hampir dua bulan ini jabatan kepala sekolah diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt).
Hal itu dikhawatirkan mengganggu keberlangsungan perkembangan sekolah, karena kewenangan Plt terbatas. Terlebih sekarang sedang dilaksanakan Ujian Nasional (UN) dan menjelang akhir tahun ajaran, di mana dalam waktu dekat ini dibutuhkan proses keabsahan administrasi, terutama menyangkut penandatanganan ijazah siswa.
Kurang luasnya efektif kerja Plt tampak terlihat saat pelaksanaan hari pertama UNBK, Senin (02/04/2018). Dede Ruslianto selaku Plt tidak berada di SMKN 3 Kota Banjar. Pasalnya, ia menjabat Kepala Sekola di SMKN Rajadesa, Kabupaten Ciamis. Sebagai kepala sekolah yang definit, maka wajar kalau dirinya lebih mengutamakan menghadiri UN di sekolah tersebut.
Kondisi ini selain mengundang keprihatinan orang tua siswa, juga menjadi sorotan pemerhati pendidikan di Kota Banjar. Seperti dikatakan Aam Alamsyah, bahwa jabatan kepala sekolah diisi oleh Plt yang berlarut-larut tentu akan menghambat perkembangan sekolah, karena tak bisa mengambil kebijakan strategis.
“Dilema bagi keberlangsungan perkembangan pendidikan di SMKN 3 Banjar sendiri. Plt itu tak bisa mengambil kebijakan strategis karena kewenangannya terbatas. Dipimpin oleh Plt memang ada beberapa kendala, salah satunya terkait penandatanganan ijazah siswa. Plt tak bisa tanda tangan ijazah,” tandasnya, kepada Koran HR, Senin (02/04/2018).
Atas kekhawatiran itu, lanjut Aam, maka pihak berwenang di atasnya, dalam hal ini Provinsi Jabar melalui Balai Pendidikan Wilayah, harus secepatnya mengambil solusi mengangkat kepala sekolah definitif untuk menjaga berbagai kemungkinan, dan siswa tidak menjadi korban. Terutama siswa kelas XII yang sebentar lagi lulus sekolah.
Sementara itu, Ketua Komite SMKN 3 Banjar, Yasir Arafat, berharap pengisian kepala sekolah definitif bisa secepatnya ditunjuk atau diangkat oleh Provinsi Jabar, melalui kantor cabang pendidikan agar urusan pendidikan menjadi mudah dan lancar.
“Kalau untuk kegiatan belajar mengajar, selama ini masih lancar tak menemui kendala berarti. Cuma memang tetap kebutuhan kepsek definitif harus segera disediakan. Terlebih mestinya ketika kepsek sebelumnya pensiun, itu segera ada pengganti,” kata Yasir.
Berdasarkan informasi yang didapat dari para guru di SMKN 3 Banjar, sebagaimana dikatakan Wakasek Bidang Kurikulum, Tohidin, bahwa pihaknya sampai saat ini belum tahu kapan pengisian kekosongan ini akan segera ditempati kembali oleh kepsek definitif.
Tohidin juga mengungkapkan, alasan belum adanya kepsek definitif di SMKN 3 Banjar kemungkinan sebelumnya pengajuan kebutuhan kepala sekolah baru dilakukan pada awal tahun 2018, sehingga untuk penggantinya pun menjadi terlambat.
“Sedangkan, SMA/SMK lain yang jabatan kepala sekolahnya memasuki pensiun, kebutuhan penggantinya diajukannya sejak tahun 2017. Makanya seperti SMK Rajadesa Ciamis itu langsung ditempatkan kepsek baru, yaitu Dede Ruslianto, yang sekaligus merangkap Plt di SMKN 3 Banjar ini. Sebelumnya dia juga menjabat kepsek di SMKN 4 Banjar,” ungkapnya.
Namun, menurut Tohidin, meski Kepala SMKN 3 Banjar masih diemban oleh Plt, keberlangsungan operasional sekolah tetap berjalan lancar. Begitu pula pelayanan pendidikan kepada masyarakat tetap berjalan baik.
Karena, urusan sesuai bidang permasalahannya bisa ditangani oleh para wakasek. Seperti UNBK ini, dirinya selaku Wakasek Kurikulum yang menangani. Sehingga, pelaksanaan UNBK di sekolahnya hingga hari ini berjalan lancar.
Pelaksanaan UNBK di SMKN 3 Banjar selama 4 hari kedepan diikuti oleh 473 peserta siswanya, ditambah puluhan siswa dari SMK Miftahul Ihsan. Dengan 6 ruangan kelas yang tersedia, masing-masing kelas diisi 29 sampai 30 peserta. Setiap harinya dibagi tiga sesi.
“Jadi, fasilitas komputer mencukupi untuk UNBK mandiri, yakni sebanyak 198 unit, yang termasuk ketersedian cadangan 10 persen sebagai antisipasi kerusakan. Namun, kita akui jumlah sebanyak itu, 30 unitnya pinjam dari SMPN 4 Banjar,” terangnya.
Tohidin berharap, UNBK tahun ini hingga selesainya nanti terus berjalan lancar, dan siswa peserta UNBK dapat menghasilkan nilai yang memuaskan, sehingga menjadi kebanggaan sekolah.
Pihaknya juga berharap, dalam proses kelulusan siswa nanti tidak terhambat. Artinya, sebelum penandatangan ijazah, SMKN 3 Banjar sudah punya kepala sekolah yang definitif. (Nanks/Koran HR)