Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Selain Seni Bebegig Sukamantri yang kini sudah populer di tingkat nasional, Kabupaten Ciamis pun kini memiliki seni topeng baru yang sama diperagakan oleh manusia. Ya, seni itu adalah Mabokuy atau Manusia Boboku dan Dudukuy. Karya seni yang diciptakan oleh para pengrajin anyaman di Desa Purwaraja Kecamatan Rajadesa ini, kini mulai diperkenalkan ke masyarakat luas.
Terbukti, saat tampil di acara pawai ta’aruf Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Jawa Barat, di Kabupaten Sukabumi, Sabtu (14/04/2018) lalu, seni Mabokuy menjadi pusat perhatian penonton. Bahkan, tak jarang masyarakat yang hadir di acara itu, berebut berfoto selfi dengan ‘robot’ Mabokuy.
Dilihat dari bentuk, Mabokuy memang mirip seperti robot. Selain didesain mirip manusia raksasa dengan memiliki tinggi sekitar 2 meter, juga masing-masing bentuk wajah dan tubuhnya dibuat berbeda. Tidak seperti Bebegig yang masing-masing bentuk dan wajahnya dibuat serupa. Selain menampilkan 3 sampai 5 Mobokuy raksasa sebagai maskot utama, ada juga 6 Mabokuy (kecil) setinggi manusia biasa yang berperan sebagai pengiring dan diposisikan berada di barisan depan.
Kasi Pembinaan Kesenian Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Ciamis, Eman Hermansyah, mengatakan, saat tampil di acara pawai ta’aruf MTQ tingkat Jawa Barat, seni Mabokuy ternyata menarik perhatian penonton. Selain dianggap unik, seni Mabokuy pun berhasil memberikan tontonan yang menghibur para penonton.
“Banyak pengunjung dan peserta MTQ dari luar Kabupaten Ciamis ingin berfoto selfi dengan Mabokuy. Bahkan, diantara pengunjung banyak yang menanyakan tentang asal usul seni Mabokuy ini. Terus terang kami bangga. Karena dengan sambutan yang meriah dari pengunjung, setidaknya sudah mengharumkan nama Kabupaten Ciamis di acara MTQ tersebut,” ujarnya, kepada HR Online, Rabu (18/04/2018).
Menurut Eman, saat berbincang dengan pengunjung di acara MTQ, mereka menyebut baru melihat ada sebuah seni topeng atau mirip seni ondel-ondel yang terbuat dari anyaman bambu. Para pengunjung pun menilai, apabila seni ini dikembangkan dengan baik, maka bisa menjadi sebuah kesenian yang mendunia. “Bahkan, banyak yang memuji konsep seni Mabokuy ini. Mereka salut karena dari sebuah keterampilan tangan (anyaman bambu) bisa memadukan serta mengimajinasikan ke sebuah karya seni,” pungkasnya.
Seperti diberitakan, berawal dari menekuni anyaman Garabadan atau peralatan rumah tangga yang terbuat dari bambu, kini para pengrajin anyaman di Desa Purwaraja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tengah mengembangkan karya barunya. Bukan lagi anyaman peralatan rumah tangga yang mereka buat, tetapi sebuah karya seni yang diberi nama Mabokuy. Ya, Mabokuy adalah akronim dari Manusia Boboko dan Dudukuy.
Karya seni ini memang mirip seperti robot. Hanya saja terbuat dari anyaman bambu. Karya Seni Mabokuy pun sudah beberapa kali tampil di berbagai acara helaran di sejumlah daerah. Dan karya seni ini ternyata mendapat sambutan positif dari publik.
Eman, Tokoh Masyarakat Purwaraja, mengatakan, keahlian masyarakat Desa Purwaraja dalam seni anyaman bambu sudah berlangsung secara turun temurun. Menurutnya, meski saat ini produk peralatan rumah tangga di pasaran banyak terbuat dari bahan plastik, namun hasil olah tangan masyarakat Desa Purwaraja ini tak pernah kalah bersaing.
“Peralatan rumah tangga tradisional ini masih laris manis di pasaran. Bahkan, kualitas anyaman dari Purwaraja sudah dikenal dan banyak diminati masyarakat luar daerah. Permintaan barang pun terus meningkat. Hanya kalau di luar daerah dikenalnya anyaman bambu Rajadesa,” ujarnya. (Edji/R2/HR-Online)