Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Stadion Sport Center Langensari merupakan stadion multi fungsi di Kota Banjar, yang mana fasilitas lapangan sepakbolanya terbaik se-Priangan Timur. Meski begitu, tim Persikoban tidak tertarik home basenya itu dijadikan tempat atau tuan rumah salah satu pelaksanaan babak kualifikasi Liga 3 Zona Jawa Barat 2018, yang akan digelar mulai 29 April mendatang.
Diketahui, Persikoban Kota Banjar yang tergabung dalam group B akan bertanding di Stadion Wiradadaha Kota Tasikmalaya bersama Persikotas selaku tuan rumah, Persitas Kabupaten Tasikmalaya, Persigar Garut, Parma FC Kabupaten Bandung, Perses Sumedang, dan Putra Jaya FC Garut.
Padahal, stadion home basenya Persikotas itu kualitas rumput lapangnya masih kalah jauh jika dibanding dengan lapang Stadion Sport Center Langensari Kota Banjar. Namun, hal itu sudah menjadi ketetapan dan penunjukan Asprov PSSI Jabar dalam Manager Meeting, yang digelar pekan lalu. Terlebih sebelumnya Persikoban tidak mengajukan diri menjadi tuan rumah.
Ditenggarai, alasan tidak siapnya Persikoban menjadi tuan rumah karena beban operasional tinggi yang harus dipikulnya dalam penyelenggaraan kompetisi kasta ke tiga di Indonesia tersebut.
“Persikoban belum mampu menjadi tuan rumah. Ya, operasional penyelengaraannya kan tinggi. Biaya perangkat pertandingan dan keamanan menjadi tanggung jawab kita nantinya jika menjadi tuan rumah,” kata Manager Persikoban, Hidayat, saat ditemui Koran HR, di sela-sela uji tanding dengan Persib U-17, di Stadion Sport Center Langensari, Kamis (19/04/2018).
Menurutnya, meski jadi tuan rumah itu diberikan keleluasaan dari hasil penjualan tiket penonton, tetapi Persikoban basis dukungan jumlah suporternya belum diketahui jelas. Lain hal jika tim Persikoban sudah memberikan kebanggaan bagi warganya.
Seperti halnya Persib, dengan kategori usia berapa saja dan main di daerah mana saja, pasti diserbu bobotoh, karena basis penonton dan penggemarnya sudah jelas. Sebuah tim sepakbola dengan raihan membanggakan, tentu akan banyak yang menonton, sehingga hasilnya bisa untuk menutupi semua biaya operasional. “Jadi hal itu perlu diperhitungkan untung ruginya,” ujar Hidayat. (Nanks/Koran HR)