Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Kerjasama Sister City Pemkab Pangandaran dengan Prefektur Ogimi Jepang berakhir mengecewakan. Pasalnya, pihak prefektur ogimi merasa tidak senang dengan ungkapan yang terlontar dari salah satu pejabat perwakilan Pemkab Pangandaran.
Seperti yang diungkapkan Anton Atong Sugandi, salah satu guide legendaris asal Pangandaran, bahwa sebelumnya tim dari prefektur ogimi Jepang melakukan kunjungan untuk menjalin kerjasama di bidang peternakan dan pertanian. Pasca kunjungan pertama itu, dari Jepang menindaklanjutinya dengan melakukan pertemuan ke Pemkab Pangandaran.
Namun sayangnya, kata Anton, pertemuan tersebut yang diwakilo Sekda serta beberapa pejabat eselon II Pangandaran jutsru membuat pihak prefektur ogimi Jepang merasa tidak senang karena ungkapan yang terlontar salah satu pejabat eselon II.
“Saat pertemuan, dari Jepang merasa tidak senang karena ungkapan dari salah satu pejabat eselon II yang mempertanyakan tujuan datang ke Pangandaran, keuntungan yang akan didapat serta dasar hukum menjalin kerjasama tersebut. Selain itu, dari Jepang juga tidak senang karena pertanyaan mengapa Anda datang ke sini serta Jepang dulu kan pernah menjajah Indonesia,” ungkap Anton.
Dari pertemuan tersebut, lanjut Anton, padahal harusnya disambut baik oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf ekonomi serta memajukan Pangandaran di bidang pertanian serta peternakan.
Karena itu, Anton merasa kecewa dengan respon Pemkab Pangandaran yang terkesan seperti kurang dewasa. Seharusnya, pinta Anton, Pemkab Pangandaran bersyukur dan bangga karena bisa bekerjasama dan berkesempatan bekerjasama dengan Negara yang dikenal maju itu.
“Sebagai daerah yang ingin mewujudkan sebagai kawasan wisata yang mendunia ini harusnya semacam ini dijadikan kesempatan yang baik, namun justru membuka aib serta tidak bisa menjalin komunikasi yang baik dengan Jepang,” pungkasnya. (Mad2/R6/HR-Online)