Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Selain adanya dugaan human trafficking (penjualan manusia), Polres Ciamis pun kini tengah mendalami adanya dugaan korban lain dalam kasus pencabulan dengan tersangka oknum guru SMP Negeri 1 Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berinsial Abd alias Abe (50), yang sebelumnya diduga menyetubuhi murid perempuannya berinisial R (15).
Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Hendra Virmanto, membenarkan pihaknya kini tengah mengembangkan penyelidikan terkait adanya korban lain dalam kasus pencabulan dengan tersangka oknum guru berinisial Abd. Menurutnya, muncul dugaan adanya korban lain dalam kasus ini, setelah pihaknya melakukan pemeriksaan kepada korban dan sejumlah saksi.
Dari hasil pemeriksaan itu, kata dia, ada kesaksian yang menyebutkan bahwa pelaku dengan guru Nin melakukan percakapan usai pelaku melakukan persetubuhan dengan korban di rumah guru Nin, di daerah Sukajadi, Kecamatan Sadananya, pada bulan Januari lalu. Percakapan itu, yakni guru Abd berkata kepada guru Nin,” R (inisial korban) gak mau, Nin. Dia gak kaya yang lainnya,”. Terkait cerita tersebut, baca berita; Usai Cabuli Siswinya, Oknum Guru SMP di Ciamis Berikan Uang Rp. 800 Ribu, Begini Ceritanya
“Tapi itu baru sebatas dugaan. Dan kami kini tengah melakukan pendalaman untuk membuktikan apakah benar ada korban lain dalam kasus ini,” ujarnya, saat memberikan keterangan pers, di Mapolres Ciamis, Sabtu (17/03/2018).
Sebelumnya, Polres Ciamis akan segera memeriksa dua orang guru SMP Negeri 1 Sadananya, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berinisial Nin (42) dan Ya (49). Langkah itu sebagai pengembangan untuk mengungkap apakah terdapat indikasi penjualan manusia (human trafficking) dalam kasus pencabulan dengan tersangka oknum guru berinsial Abd alias Abe (50), yang sebelumnya diduga menyetubuhi murid perempuannya berinisial R (15). Tersangka dalam kasus inipun tidak tertutup kemungkinan akan bertambah.
“Kami masih mendalami terkait adanya dugaan orang lain yang turut serta atau membantu pelaku. Dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi, memang ada peran orang lain saat mempertemukan pelaku dengan korban. Makanya kami akan segera memeriksa ibu guru berinisial Nin dan guru berinisial Ya,” ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Hendra Virmanto. (DSW/R2/HR-Online)