Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Mengingat pentingnya peranan pers sebagai penyampai informasi kepada masyarakat, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Banjar, menggelar Media Gathering dengan mengundang sejumlah awak media. Baik cetak, elektronik maupun online, Selasa (20/03/2018), bertempat di ruang rapat Kantor BPJS Kesehatan Cabang Banjar.
Kepala Bidang SDMU dan Komlik BPJS Kesehatan Cabang Banjar, Asep Suarliyana, mengatakan, acara seperti ini dalam rangka membangun komunikasi dan kemitraan antara BPJS dengan insan pers Kota Banjar.
“Peran media begitu penting dan memang perlu untuk ikut serta menyampaikan program JKN-KIS. Tentunya juga ikut mengingatkan kepada masyarakat akan keharusan menjadi peserta. Makanya BPJS perlu dan terus memperbanyak sosialisasi,” ucapnya.
Yang jelas, lanjut Asep, BPJS Kesehatan pun terus berusaha memberikan dampak positif bagi masyarakat. Yakni dengan program layanan kesehatan yang sedang BPJS Kesehatan jalankan.
Diharapkan semua warga Indonesia, tak terkecuali seluruh warga Kota Banjar, menjadi kepesertaan JKN-KIS.
“Untuk itu, segera masyarakat mendaftarkan diri sebagi peserta JKN-KIS, baik melalui pemerintah daerah, perusahaan tempatnya bekerja, ataupun secara mandiri,” kata Asep.
Peningkatan Kualitas JKN-KIS
Pada kesempatan itu, Kepala Unit Perluasan Kepesertaan dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Cabang Banjar, Dadang Sulaeman, menyampaikan kembali mengenai perkembangan kebijakan dalam upaya menjamin keberlangsungan dan peningkatan kualitas program JKN-KIS, yakni berupa aplikasi mobile JKN-KIS.
Aplikasi mobile JKN merupakan bentuk transformasi digital atau penggunaan KIS digital. Dengan KIS Digital, pelayanan peserta JKN-KIS tidak perlu membawa kartu.
Pihaknya berharap dengan adanya aplikasi ini, peserta akan merasa lebih mudah dan praktis dalam mendapatkan pelayanan. Bentuk aplikasi yang dapat digunakan oleh peserta bisa di mana saja kapanpun, tanpa batasan waktu (self service).
“Ragam manfaat dari aplikasi mobile JKN, seperti menu info peserta, ubah data kepesertaan, pendaftaran peserta baru, tagihan. Serta menu pelayanan dan menu umum,” jelasnya.
Menurut Dadang, aspek cakupan kepesertaan menjadi bagian yang terus digenjot pihaknya agar target yang diharapkan. Yaitu di tahun 2019 mendatang, semua warga Indonesia jadi peserta JKN-KIS.
“Namun, bukan hanya aspek itu saja, keberlangsungan program ini pun menjadi tantangan semua komponen atau lembaga. Tak terkecuali masyarakat sendiri saling menguatkan koordinasi dan mampu berperan dalam mendukung implementasi program JKN-KIS,” pungkasnya. (Nanks/Koran HR)