Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sejumlah korban bencana angin puting beliung yang terjadi di wilayah Desa Sirnajaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis mengeluh lantaran sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.
Udita, warga Dusun Pabuaran Sirnajaya, ketika ditemui Koran HR, Selasa (06/02/2018), menuturkan akibat diterjang puting beliung rumah miliknya hancur dan tidak bisa lagi ditempati.
“Karena terbentur biaya, saya tidak bisa membangun kembali rumah yang hancur itu. Saat ini saya terpaksa harus tinggal bersama di rumah anak,” katanya.
Menurut Udita, bencana angin puting beliung yang minggu lalu terjadi itu membuatnya menjadi hidup susah. Dia berharap uluran tangan pemerintah untuk membangun kembali rumah miliknya yang hancur.
Emin Muhaemin, warga setempat, ketika dimintai tanggapan, Selasa (06/02/2018), membenarkan sampai saat ini belum ada perhatian dari pemerintah daerah. Sementara ini, banyak korban terpaksa mengutang ke pihak ketiga untuk memperbaiki rumah yang rusak.
“Mayoritas korban berharap bantuan dari pemerintah, baik berupa materi ataupun kebutuhan pokok,” katanya.
Sekretaris Desa Sirnajaya, Dadang Daryo, ketika ditemui Koran HR, Selasa (06/02/2018), tidak menyangkal sampai saat ini belum ada perhatian dan juga bantuan dari pemerintah daerah.
“Memang tidak ada korban yang kelaparan, tapi mereka mengandalkan uluran tangan tetangga dan saudara,” katanya.
Dadang mengungkapkan, bencana angin puting beliung yang terjadi pada Kamis lalu mengakibatkan 268 rumah mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 49 unit rumah mengalami rusak berat, sedangkan sisanya rusak sedang dan ringan.
“Kerusakan terparah ada di Dusun Balong. Jumlahnya mencapai 112 unit rumah mengalami kerusakan. Selain itu, 7 hektar lahan pertanian atau tanaman kayu hancur,” katanya..
Kepala Desa Sirnajaya, Anada, ketika ditemui Koran HR, Selasa (06/02/2018), menegaskan, sampai saat ini bantuan dari pemerintah daerah baik dalam bentuk bahan material ataupun kebutuhan pokok belum ada sama sekali.
“Adapun bantuan dari pihak luar kurang tepat sasaran. Karena para dermawan tidak koordinasi dengan pihak pemerintah desa,” katanya.
Menurut Anad, koordinasi menjadi salah satu aspek penting yang akan membuat bantuan dari dermawan dapat tersampaikan secara tepat sasaran, terutama dalam aspek pendistribusiannya.
“Saya menekankan pentingnya prioritas penanganan pada evakuasi, ketersediaaan pangan dan tempat tinggal untuk masyarakat yang terkena terdampak, sehingga sangat diharapkan adanya uluran tangan bagi korban bencana angin puting beliung, baik dari para dermawan, khususnya dari pemerintah kabupaten maupun propinsi,” katanya. (Dji/Koran HR)