Sebuah postingan di media sosial facebook yang mengabarkan adanya orang gila yang akan membakar pesantren dengan bom molotov. Ternyata kabar tersebut tidak benar dan hanyalah hoax. Foto: Screenshot Facebook
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Kepala Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Mamat Rohmat, menegaskan, kabar mengenai adanya orang gila membawa bom molotov ke Pesantren Nusa di Dusun Cigoong, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa merupakan kabar bohong atau hoax. Menurutnya, memang benar warga pesantren menangkap seseorang setelah beredar kabar bahwa telah terjadi aksi teror.
“Tapi ternyata orang yang ditangkap itu masih warga sekitar pesantren dan bukan pelaku teror. Dia hanya seorang tukang rongsok, yang kebetulan saat terjadi kepanikan di kalangan santri, orang itu masuk ke lingkungan pesantren. Jadi itu hanya salah tangkap saja dan sekarang permasalahannya sudah selesai,” ujar Mamat, ketika dihubungi HR Online, via telepon selulernya, Senin (26/02/2018).
Mamat menjelaskan, sebelum terjadi salah tangkap terhadap tukang rongsok bernama Wawan, memang telah terjadi aksi teror ke Pesantren Al Huseniah di Dusun Kubangsari, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa. Waktu itu Minggu (25/02/2018), sekira pukul 23.00 WIB, ada tamu turun dari mobil Avanza berwarna silver dan mengetuk pintu rumah pimpinan pondok pesantren Al Huseniah. Namun, begitu santrinya pada keluar, orang tak dikenal itu langsung kabur.
Setelah adanya kejadian tersebut, lanjut Mamat, pimpinan Pondok Pesantren Al Huseniah langsung menghubungi pimpinan Pondok Pesantren Nusa dengan maksud memberitahukan ada orang tak dikenal masuk ke pesantrennya dan meminta para pesantren di sekitar Rajadesa untuk waspada.
Di saat terjadi kepanikan di dua pesantren tersebut, lanjut Mamat, kebetulan Wawan, seorang tukang rongsok masuk ke lingkungan pesantren Nusa. Karena santri tidak mengetahui bahwa Wawan masih warga sekitar, maka langsung ditangkap.
Mamat menjelaskan, Wawan merupakan warga Dusun Sirnamulya Desa Sirnajaya yang kesehariannya mencari rongsok. Dia pun membantah terkait kabar adanya orang gila akan membakar pesantren Nusa dengan bom molotov. “Itu kabar bohong. Tidak ada bom molotov. Masalah ini hanya kesalahpahaman saja. Kebetulan pada malam itu ada dugaan teror ke pesantren Al Huseniah. Jadi ada kesalahpahaman pun wajar saja, karena ada pemicunya. Dan masalahnya sudah selesai,” ujarnya.
Mamat juga mengatakan, warga bersama pihak pesantren sudah meminta permohonan maaf ke keluarga Wawan, tukang rongsok, terkait adanya kesalahpahaman tersebut. Menurutnya, maraknya aksi teror dan penyerangan terhadap para ulama dengan pelaku orang yang mengalami gangguan jiwa belakangan ini, memang telah menimbulkan kecemasan dan keresahan yang berlebih di masyarakat, khususnya di lingkungan pesantren.
Sebelumnya, beredar kabar di media sosial facebook terkait adanya orang gila yang akan membakar pesantren Nusa Rajadesa dengan membawa bom molotov. Pada postingan itu pun termuat gambar seorang pria yang tidak menggunakan baju dan dituduh sebagai orang gila yang membawa bom molotov. (Edji/R2/HR-Online)