Koko saat membuat angklung raksasa. Foto: Entang SR/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Beragam cara dilakukan para seniman untuk mewujudkan buah karyanya bisa dinikmati oleh dirinya sendiri maupun oleh orang lain. Bahkan, hal-hal yang di luar dugaan pun bisa menjadi sebuah karya menakjubkan dengan kreasi dan inovasi yang dilakukan seniman.
Seperti halnya di Pangandaran, seorang seniman asal Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, yang bernama Koko tengah mengembangkang sebuah alat musik berupa angklung. Uniknya, angklung yang saat ini tengah diinovasi tersebut ukurannya cukup besar, bahkan tingginya melebihi Koko sendiri.
Koko menjelaskan, angklung raksasa yang ia sebut angklung toel atau angklung yang dipijit halnya piano itu tidak jauh berbeda dengan umumnya, hanya pada ukuran saja yang besar dan panjang.
“Saya memang sudah suka seni sejak kecil, terutama di seni musik tradisional seperti angklung ini. Saya buat angklung toel ini dengan bambu wulung atau bambu hitam,” kata Koko kepada HR Online, Rabu (07/02/2018).
Dalam proses pengerjaannya, Koko harus ekstra hati-hati, terutama saat membuat lubang pada bambu yang ukurannya panjang itu. Hal itu untuk menjaga agar nadanya tetap sama dengan angklung ukuran kecil.
“Satu angklung ukuran panjangnya sampai 6 meter dengan lebar 1,20 meter. Sementara beratnya itu bisa mencapai 3 hingga 5 kilogram. Alhamdulillah saya sudah selesai 6 angklung atau satu set yang jika dijual harganya mencapai Rp. 2,5 juta,” terangnya.
Dari angklung buatannya itu, Koko menjelaskan bahwa nada yang dihasilkan itu nada pentatonis, bukan da, mi, na, ti, la, dan da. “Pengerjaan satu set angklung saya butuh waktu dua minggu. Mudah-mudahan karya saya bisa diterima masyarakat,” pungkasnya. (Ntang/R6/HR-Online)