Guide legendaris tahun 1980 asal Pangandaran, Anton Sugandi, saat berdialog dengan Bupati Jeje Wiradinata. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Dalam rangka mendukung pembangunan Pangandaran, khususnya di bidang pariwisata, salah seorang guide legendaris tahun 1980 asal Pangandaran yang bernama Anton Sugandi melakukan dialog langsung dengan Bupati Jeje Wiradinata, Selasa (13/02/2018) lalu.
Diketahui, Anton merupakan salah satu guide yang berhasil mendatangkan dan meyakinakan wisatawan mancanegara untuk datang ke Pangandaran sekitar tahun 1980 hingga tahun 1996.
Di pertemuan dengan orang nomor satu di Pangandaran itu, Anton menyampaikan gagasan serta konsep untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Hal itu ia lakukan sebagai dukungan kepada pemerintah dalam mewujudkan Pangandaran menjadi tujuan wisata kelas dunia.
“Turis asing itu perlu kenyamanan dan keamanan, serta pendampingan selama berwisata. Hal itu berlaku di manapun tempatnya, tak terkecuali di Pangandaran,” jelas Anton Sugandi kepada Koran HR, Selasa (13/02/2018).
Bersama guide seangkatannya, Anton menawarkan konsep serta langkah strategis agar Pangandaran ramai dikunjungi wisatawan mancanegara. Tak hanya itu, ia juga mengaku masih memiliki jaringan guide di luar negeri yang mana bisa menopang konsepnya itu.
“Kalau hanya untuk pelayanan ke turis asing itu gampang, yang susah itu menghadirkan. Sebab, harus ada perlakuan khusus dan harus kita undang mereka, yakinkan mereka dengan keamanan, kenyamanan serta pendampingan yang profesional tentunya,” kata Anton yang mampu berbahasa 5 negara itu.
Menanggapi konsep dari Anton, Bupati Jeje Wiradinata merespon baik penawaran tersebut. Bahkan, Jeje akan mengumpulkan semua stakeholder pariwisata di Pangandaran guna menindaklanjuti gagasan tersebut.
“Agar konsep dan gagasan yang ditawarkan cocok, kami akan terlebih dahulu bentuk lembaga atau wadah promosinya. Sebab, dalam pembentukan ini perlu adanya konsep dan strategi serta aksi nyata agar turis benar-benar mau datang ke Pangandaran,” kata Jeje.
Jeje menambahkan, bahwa pemerintah menunda pembentukan wadah promosi lantaran belum adanya ide dan konsep untuk mendatangkan turis asing. “Jika konsep, ide dan gagasan sudah matang, maka wadah promosi tersebut baru akan dibentuk,” pungkas Jeje. (Mad/Koran HR)