Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ketua Paguyuban Seniman dan Budayawan (Paseban) Jagat Palaka Kawali Daday Hendarman Praja, menjelaskan, tujuan sejumlah tokoh dan pemuka agama Hindu Bali mengunjungi situs Astana Gede, di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, karena alasan sebuah keyakinan. Setelah menelusuri sejarah asal muasal peradaban Hindu Bali, mereka berkeyakinan bahwa leluhur atau nenek moyangnya berasal dari Kerajaan Galuh.
“Ketika berbincang dengan pemuka agama Hindu Bali, mereka meyakini bahwa Galuh adalah ibu dari masyarakat Hindu Bali. Karena setelah menelusuri sejarah nenek moyangnya, awal peradaban pada masa kerajaan Bali Kuno ada kaitannya dengan Kerajaan Galuh Purba pada abad ke 6. Konon, seorang putri dari raja pertama Kerajaan Galuh Purba, Wretikandayun, menikah dengan raja Kerajaan Bali Kuno. Makanya, mereka menyebut ‘Ibu’ kepada Kerajaan Galuh,” katanya, kepada Koran HR, Selasa (30/01/2018).
Menurut Daday, hubungan emosional antara Kerajaan Galuh dengan Kerajaan Bali berlangsung berabad-abad atau dari abad ke 6 sampai dengan abad ke 14. “Ketika Kerajaan Galuh berakhir masa kejayaannya atau pada abad 14, baru dari situ putus hubungan emosionalnya. Karena pada abad 14 mulai masuk pengaruh agama Islam ke seluruh wilayah Tatar Sunda, termasuk ke wilayah Galuh,” ujar sesepuh budayawan Ciamis ini.
Daday juga mengatakan, peziarah dari luar kota yang datang ke Astana Gede Kawali, tak hanya dari Bali, tetapi masyarakat penggiat budaya dari daerah Jawa Timur pun sering juga datang. Menurutnya, masyarakat Jawa Timur yang melestarikan budaya Kerajaan Majapahit mempercayai bahwa nenek moyang mereka pun berasal dari Kerajaan Galuh.
“Dalam sejarah kerajaan nusantara pun tertulis bahwa pendiri Kerajaan Majapahit, yakni Raden Wijaya. Dia adalah keturunan Sunda Galuh atau silsilah dari Hariang Banga yang memiliki anak Jaya Darma. Dan Jaya Darma inilah ayah dari Raden Wijaya. Jadi, Kerajaan Galuh ini sebuah kerajaan besar serta dulu wilayahnya sampai ke Banyuwangi Jawa Timur. Maka di Banyuwangi ada daerah yang diberi nama Ujung Galuh,” ujarnya.
Pada masa kejayaan Kerajaan Galuh, lanjut Daday, Kawali adalah pusat pemerintahan. Dan situs Astana Gede adalah peninggalan Kerajaan Galuh dan konon dulunya bekas istana Kerajaan Galuh. “Makanya, jangan heran kalau ada masyarakat Bali atau masyarakat Jawa Timur datang berziarah ke Astana Gede. Karena nenek moyang mereka berasal dari Kerajaan Galuh,” katanya. (Bgj/Koran-HR)
Berita Terkait
Ini Penjelasan Paseban Terkait Isu Akan Dibangun Pura di Astana Gede Kawali Ciamis
Dispar Ciamis Bantah Ada Rencana Pembangunan Pura di Astana Gede Kawali
MUI Kawali Ciamis Menolak di Situs Astana Gede Dibangun Pura Hindu Bali
Umat Hindu Bali Minta Astana Gede Kawali Ciamis Jadi Tempat Ziarah