Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Teknologi, (harapanrakyat.com),-
Memprediksi kematian seseorang tentu merupakan hal yang mustahil bagi siapapun, karena yang tahu soal kematian Tuhanlah yang tahu. Namun, belum lama sekelompok ilmuwan di Standford University, Amerika Serikat, mengembangkan sebuah sebuah software yang mampu memprediksi kematian manusia dengan akurasi hampir sempurna, bahkan mencapai angka 90 persen.
Seperti yang dilansir HR Online dari laman Mirror, kemampuan software ini dapat memprediksi kematian bukan dalam segala kondisi, namun hanya dalam kondisi kritis saja, seperti halnya kecelakaan berat atau mengidap penyakit dalam hingga mengalami koma.
Menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) ini, software telah dilatih para ilmuwan untuk menganalisa sebanyak 160.000 pasien dari kalangan anak-anak, maupun dewasa di rumah sakit Stanford dan Lucile Packard. Para pasien dipelajari rekam jejak kesehatannya.
Setelah dipelajari, ungkap Anand Avati, salah ilmuwan itu, software tersebut akan menggunakan algoritma yang telah diaplikasikan ke 40.000 pasien aktif yang kondisinya kritis. Sehingga, software tersebut akan memberikan peringatan tersebut ke dokter terkait kondisi pasien jika lebih buruk ataupun mengarah pada kematian pasien.
“Kami menciptakan model software untuk memprediksi kematian pasien yang kondisinya kritis. Dengan ini, setidaknya kami terbantu mengantisipasi untuk setidaknya dalam proses penyelamatan nyawa pasien. Pada intinya, kami semua berusaha,” ujar Anand. (Muhafid/R6/HR-Online)