Seorang pasien difteri tengah mendapatkan pemeriksaan tim dokter di ruang isolasi RSU Kota Banjar. Photo: Hermanto/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Mengawali tahun 2018, Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum (BLUD RSU) Kota Banjar, menangani empat pasien suspect difteri. Keempat pasien tersebut kini mendapatkan perawatan intensif di ruang isolasi.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis BLUD RSU Kota Banjar, dr. Nono Gunadi, membenarkan, bahwa pihaknya kini tengah menangani empat pasien suspect difteri. Keempatnya merupakan warga Kota Banjar.
“Tadinya tiga orang, namun tadi pagi tambah satu pasien lagi, jadi semuanya empat orang. Penanganan pasien suspect difteri ini langsung dilakukan oleh dokter. Keempat pasien tersebut rata-rata masih usia remaja. Kalau dulu pada tahun 1985, rata-rata virus ini menyerang anak-anak, tapi kini menyerang remaja bahkan orang dewasa,” terangnya, saat ditemui Koran HR, Selasa (09/01/2018).
Lebih lanjut Nono menjelaskan, bahwa difteri merupakan infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, bahkan terkadang bisa juga mempengaruhi kulit.
Penyakit ini sangat menular dan termasuk infeksi serius. Gejala yang muncul diantaranya demam, sakit tenggorokan, suara serak, sulit bernapas atau napas yang cepat, pembengkakan kelenjar limfe pada leher, lemas dan lelah, serta pilek.
Difteri disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheriae, dan penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati.
Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan. Selain itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal hingga sistem saraf.
Nono mengungkapkan, perawatan untuk pasien susfect difteri biasanya berlangsung selama satu minggu. Kepastian status pasien tersebut positif atau negatif difteri masih menunggu hasil pemeriksaan.
“Dari empat pasien suspect difteri, satu diantaranya positif difteri, sedangkan tiga pasien lainnya negatif. Virus ini dibawa pasien yang baru pulang dari luar kota, dan bukan virus dari wilayah Kota Banjar,” ungkapnya.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat Kota Banjar untuk menjaga kebersihan dan kesehatan, hal ini untuk menghindari berbagai macam penyakit, khususnya difteri. (Hermanto/Koran HR)