Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Upaya mengatasi melonjaknya harga beras, khususnya kualitas premium yang terjadi di berbagai daerah, Pemerintah Kota Banjar, melalui Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan, menggelar Operasi Pasar (OP) di sejumlah desa/kelurahan, yang dijadwalkan selama tiga hari, Senin-Rabu (22-24/01/2018).
Sesuai jadwal pelaksanaannya, OP digelar di Desa Raharja, Sukamukti, Mekarharja, Batulawang, Desa Jajawar, Kelurahan Purwaharja, Muktisari, dan Desa Waringinsari. Diketahui desa/kelurahan tersebut termasuk sebagai lumbung beras di Kota Banjar.
Dikonfirmasi hal itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan, Saefudin, melalui Kabid. Perdagangan, Mamat Rahmat, mengatakan, dasar pemilihan lokasi tersebut atas permintaan pihak desa/kelurahan yang warganya membutuhkan OP beras medium.
“Terlepas desa/kelurahan itu termasuk bagian wilayah penghasil gabah dan beras di Kota Banjar, untuk awal OP ini kita tak memandang ke arah sana. Tapi dilihat secara global, warga sangat membutuhkan OP beras. Itu pun atas permintaan desa/kelurahan bersangkutan,” terang Mamat, Senin (22/01/2018).
Dia juga menegaskan, upaya yang dilakukan pihaknya ini sebenarnya untuk memaksimalkan kegiatan OP beras, dengan terlebih dahulu melakukan survei ke setiap desa/kelurahan di Kota Banjar. Bahkan, sebelum disurvey pun sudah ada satu desa yang mengajukan permintaan OP, yaitu Desa Sukamukti.
Setelah ditawarkan, baru beberapa desa/kelurahan lainnya menyatakan kesiapan dan membutuhkan OP, dengan mengajukan permintaan kepada pihaknya. Yang jelas, kata Mamat, atas kondisi terus melonjaknya harga beras, pihaknya sebagai dinas terkait harus bergerak dan menggelar OP untuk membantu meringankan beban warga.
Bahkan, OP beras itu direncanakan tidak sebatas pada jadwal tempat yang sudah dibuatnya, tapi juga akan diupayakan digelar di semua desa/kelurahan. Kegiatan itu akan diagendakan dalam satu bulan ke depan.
“OP tidak hanya tiga hari, karena kami sambil menunggu ajuan dari desa/kelurahan lainnya. OP yang dilakukan ke beberapa desa/kelurahan ini bekerjasama dengan Bulog Sub Divre Ciamis, sebagai lembaga yang memfasilitasi pengadaan beras,” ujar Mamat.
Digelarnya OP beras kualitas medium ini tiada lain sebagai upaya menstabilkan harga yang sudah mencapai sekitar Rp.13.000 lebih per kilogramnya. Pihaknya pun berharap lonjakan tidak terus terjadi, dan warga bisa terbantu dengan adanya OP beras medium ini.
Harga untuk komoditi beras medium yang ditawarkan ada dua jenis, yakni Rp.8.500 dan Rp.9.000 per kilogram. Harga itu di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, sebagaimana Peraturan Menteri Perdagangan No. 57/2017, yaitu sebesar Rp.9.450 per-kilogram.
Hari pertama OP digelar di halaman Desa Raharja, Kecamatan Purwaharja, yang dibuka secara langsung oleh Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih. Warga pun sangat antusias membelinya. Mereka kebanyakan ngambil beras medium yang harga Rp.9.000 per kilogram.
Lebih lanjut Mamat mengatakan, pada tempat dan waktu yang bersamaan, Bulog juga melakukan OP. Cuma bedanya beras yang disediakan berupa beras kualitas premium dengan harga Rp.12.000 per kilogram, serta komoditi sembako lainnya seperti minyak goreng, daging sapi, bawang merah, bawang putih dan tepung. (Nanks/Koran HR)