Situs Astana Gede Kawali, di Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, H. Ending Salahudin, mengatakan, apabila sekedar berwisata ziarah, pihaknya mempersilahkan umat Hindu Bali untuk mengunjungi situs Astana Gede Kawali. Namun, apabila di situs Astana Gede dibangun Pura atau tempat peribadatan umat Hindu, pihaknya akan tegas menolak.
“Kalau sekedar berwisata, siapapun boleh. Kami tidak keberatan. Tapi kalau ada rencana mau membangun Pura di situs Astana Gede, dengan tegas kami menolak. Karena harus dipikirkan juga aspek sosialnya. Kami tidak ingin ada gejolak dari masyarakat,” ujarnya, kepada Koran HR, Selasa (23/01/2018).
Ending mengatakan, pihaknya memberikan pernyataan menolak berdirinya Pura di situs Astana Gede, bukan tanpa alasan. Karena, menurutnya, dalam sebuah pertemuan pada tanggal 29 desember 2017, di Bale Reka Paminton Bumi Niskala, yang dihadiri perwakilan Kabuyutan Astanagede, Kabuyutan Jambansari, Galuh Sadulur, para budayawan, akademisi Unigal Ciamis dan perwakilan akademisi IHDN Bali beserta pemangku adatnya, menyepakati tiga poin yang menjadi kesepakatan.
Tiga poin tersebut, yaitu mengembalikan nama Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh, kegiatan Nyiar Lumar dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2018 dan pembangunan Rumah Leluhur Galuh di areal situs Astana Gede.
“Kalau rumah leluhur yang dimaksud adalah Pura atau bentuk dan isinya menyerupai tempat peribadatan agama Hindu, maka kami akan menolaknya. Karena menurut informasi yang masuk kepada kami, pada acara kemarin saja di Astana Gede, rombongan orang Bali melaksanakan ibadatnya di batu-batu yang ada di Cikawali. Makanya, kami khawatir rumah leluhur yang direncanakan akan dibangun itu nantinya digunakan tempat peribadatan agama Hindu,” tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah pemuka agama hindu Bali yang didampingi staf Gubernur Bali dan Rektor Institut Hindu Darma Negeri (IHDN) Denpasar, mendatangi Situs Astana Gede Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (20/01/2018) lalu. Mereka sengaja datang ke situs peninggalan Kerajaan Galuh ini untuk mamastikan kebenaran terkait sejarah nenek moyang mereka yang konon berasal dari keturunan Galuh. (Edji/Koran-HR)
Berita Terkait
Umat Hindu Bali Minta Astana Gede Kawali Ciamis Jadi Tempat Ziarah
Umat Hindu Ziarah ke Astana Gede Kawali, Wujud Kebhinekaan dan Potensi PAD Ciamis
Keturunan Galuh, Umat Hindu Bali Bilang Datang ke Ciamis Seperti Pulang Kampung