Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBerita CiamisKasus Difteri di Ciamis Kembali Bertambah

Kasus Difteri di Ciamis Kembali Bertambah

Foto: Ilustrasi net/ist

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Kasus difteri kembali bertambah di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Kali ini seorang perempuan muda berusia 16 tahun warga Kecamatan Cijeungjing dinyatakan secara klinis suspek terkena penyakit difteri. Meski begitu, pasien tersebut belum dinyatakan positif lantaran harus dilakukan uji kultur guna memastikan apakah terdapat bakteri difteri atau tidak.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis sudah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) setelah ditemukan satu warga di Kabupaten Ciamis yang dinyatakan positif terkena penyakit difteri. Sebelumnya terdapat delapan warga Kabupaten Ciamis yang dinyatakan suspek atau diduga difteri. Setelah dilakukan uji kultur di laboratorium, dari jumlah tersebut diketahui hanya satu orang yang positif terkena difteri.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, drg Engkan Iskandar, mengatakan, adanya temuan baru terkait kasus difteri setelah pihaknya mendapat laporan dari salah satu rumah sakit bahwa terdapat pasien yang suspek tertular penyakit difteri. “Pasien tersebut sudah dirawat sesuai prosedur penanganan difteri. Dan informasi terakhir bahwa kondisi pasien tersebut sudah membaik dan hari ini diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit,” katanya, kepada Koran HR Selasa (23/01/2018).

Engkan menambahkan, meski hasil uji klinis yang menggunakan alat mikorosof bahwa pasien tersebut diduga kuat tertular penyakit difteri, namun statusnya belum dinyatakan positif. Karena untuk menentukan seseorang apakah terkena penyakit difteri atau tidak harus dilakukan uji kultur di laboratorium. “Untuk pasien yang baru ini sudah diambil jaringan lesi pada lukanya untuk dijadikan sampel uji kultur. Kita tunggu saja dalam seminggu kedepan hasilnya,” katanya.

Engkan menjelaskan, meski hasil klinis melalui uji mikroskof seseorang dinyatakan menderita difteri, namun tidak selalu sama hasilnya ketika dilakukan uji kultur. Karena apabila dilihat dari tanda-tanda fisik, ada kemiripan antara penderita difteri dengan penderita radang tenggorokan atau kandida albikan.

“Seperti sebelumnya ada dua orang warga Ciamis yang dinyatakan tertular difteri setelah dilakukan uji mikrosofis. Tetapi, setelah keduanya dilakukan uji kultur, ternyata hanya satu orang yang dinyatakan positif difteri. Sementara penderita yang satu lagi hanya terkena penyakit kandida albikan atau radang tenggorokan,” terangnya.

Menurut Engkan, penelitian uji kultur dipastikan hasilnya akurat dalam menentukan seseorang apakah terkena difteri atau tidak. Karena dalam uji kultur ini, jaringan lesi dari penderita diambil untuk diketahui apakah terdapat bakteri atau tidak. Kalau ditemukan bakteri, lalu dikembiangbiakan dalam waktu kurang lebih satu minggu. Setelah itu baru akan diketahui apakah bakteri itu jenis difteri atau bukan. (Bgj/Koran HR)

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

AC Mobil Hanya Keluar Angin Membuat Kabin Tidak Nyaman

Perawatan mobil yang rutin sangat penting guna meminimalisir resiko kerusakan pada komponennya. Salah satu komponen pada mobil yang sering mengalami kerusakan adalah air conditioner...
Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sejarah Karnaval Indonesia dari Zaman Dahulu hingga Modern

Sebelum menjadi semeriah seperti sekarang, karnaval di Indonesia telah melalui perjalanan panjang sejak zaman dahulu hingga mencapai bentuknya saat ini. Umumnya, pelaksanaan karnaval ini...
Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo ThinkPad X9 Aura Edition Gunakan Layar OLED

Lenovo kembali mengguncang dunia teknologi dengan merilis ThinkPad X9 Aura pada ajang CES 2025. Laptop ini membawa perubahan signifikan dalam desain dan fitur. Hal...
Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita; Cari Korban yang Lain

Lolly Kembali Ke Keluarga, Nikita: Cari Korban yang Lain

Kini Lolly kembali ke keluarga dan Nikita sudah merasa bahwa ia telah memenangkan perseteruan. Nikita Mirzani memang akhirnya sudah berhasil menjauhkan putri sulungnya dengan...
Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya Bonsai Sancang dengan Tepat, Bisa Jadi Ide Bisnis

Budidaya bonsai sancang patut Anda pertimbangkan. Hal ini mengingat tanaman bonsai masih menjadi favorit banyak orang. Banyak yang tertarik membudidayakannya, baik sebagai hobi maupun...
Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Memahami Konsep Pelepasan dan Penerimaan Elektron

Pelepasan dan penerimaan elektron merupakan bagian dari reaksi redoks yang melibatkan transfer elektron. Dalam hal ini, istilah redoks berasal dari dua konsep penting, yakni...