Bentuk KJA lepas pantai yang akan ada di Pangandaran. Foto: Istimewa
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggarap proyek pekerjaan instalasi Keramba Jaring Apung (KJA) lepas pantai yang pertama di Indonesia sebagai pusat percontohan. Di Indonesia, KJA baru ada di Pangandaran, Karimunjawa dan Sabang.
Diketahui, pelaksana pekerjaan tersebut dilakukan PT. Perikanan Nusantara (Perinus) yang merupakan salah satu perusahaan BUMN pemenang tender yang bekerjasama dengan pemerintah Norwegia.
Proyek tersebut digadang-gadang sebagai industri penggerak utama pertumbuhan ekonomi seperti halnya di negara Norwegia yang memanfaatkan potensi budidaya laut dengan teknologi modern, terutama pengembangan budidaya KJA, termasuk di Pangandaran. Tak hanya itu, dari KJA ini dapat meningkatkan perekonomian dari sektor perikanan, serta wahana edukasi destinasi wisata baru di Pangandaran.
Pelaksana operasional dari Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang ditugaskan untuk mengkoordinir perikanan tangkap wilayah Cikidang Pangandaran, Putat Yanu Sungkono, mengatakan, budidaya Keramba Jaring Apung (KJA) lepas pantai ini semua perlatannya diimpor langsung dari Norwegia yang mana saat ini tengah dalam proses perakitan.
“Setelah semua peralatan keramba yang diimpor langsung dari Norwegia tersebut seperti tali, rantai, jaring, jangkar, pipa pakan, pipa keramba sampai di lokasi, baru kemudian dirakit di darat. Selanjutnya baru ditarik ke lepas pantai dipasang dengan jangkar khusus,” jelas Putat kepada HR Online beberapa waktu lalu.
Pengelolaan keramba tersebut, kata Putat, nantinya untuk sementara dikelola oleh Balai Budidaya Air Laut Lampung sebagai bahan percobaan 1 atau 2 tahun. Ini juga sebagai percontohan di Pangandaran sambil menyiapkan kelompok masyarakat setempat untuk yang mau belajar transfer ilmu pengelolaan KJA lepas pantai.
“Saat ini KKP masih menjajaki koperasi-koperasi di daerah setempat yang berpotensi untuk ikut dalam budidaya bawal putih di KJA lepas pantai tersebut. Sedangkan pemasarannya kami serahkan ke BUMN, seperti PT. Perinus dan Perum Perindo (Perikanan Indonesia),” pungkas Putat Yanu Sungkono. (Mad1/R6/HR-Online)