Perakitan KJA lepas pantai oleh tim ahli dari Norwegia dan Estonia di Pangandaran. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pembangunan proyek Keramba Jaring Apung (KJA) laut lepas di Pangandaran rencananya akan dibangun sebanyak 8 unit. Tiap unit dari KJA, akan diisi 150 ribu benih ikan bawal putih.
Dari informasi yang dihimpun HR Online, KJA laut lepas yang merupakan proyek dari KKP ini dipilih dengan bududaya ikan bawal putih lantaran peminatnya yang banyak serta proses budidaya yang mudah. Sementara itu, percobaan yang akan dilakukan sampai masa panen sekitar 18 bulan yang bobotnya mencapai 1 sampai 2 kilogram per ekor.
PIC PT. Perinus (Perikanan Nusantara) untuk Pangandaran, Adi Warsito, menjelaskan, bahwa di Indonesia teknologi budidaya ikan bawal putih dari sisi pembenihan sudah dikuasai. Namun, untuk proses pembesaran ikan di KJA laut lepas tinggal dibutuhkan latihan.
“Kontruksi KJA lepas pantai ini kelilingnya mencapai sekitar 80 meter dengan diameter sekitar 25 meter. Dalam proses pemasangannya, di darat sedang dilakukan pengelasan pipa dan pemasangan jaringnya nanti di laut. Adapun perakitan tiap unit dibutuhkan 2 sampai 3 hari,” kata Adi kepada HR Online beberapa waktu lalu.
Adi menambahkan, dalam KJA tersebut nantinya juga akan dilengkapi kapal penampung pakan serta ruang 2 sampai 3 operator yang berguna untuk memantau KJA tersebut.
Saat ini, kata dia, pihaknya masih menunggu kapal work bud crine yang berkekuatan 3 ton guna membantu proses pekerjaan perakitan KJA di laut yang menggunakan sistem instalasi muring dan jangkar.
“Sekarang masih dalam proses izin olah gerak ke Pangandaran dari pelabuhan Cilacap Jawa Tengah. Mudah-mudahan secepatnya bisa berlabuh di Pangandaran,” ujar Adi.
Untuk lokasi KJA lepas laut tersebut, sambung Adi, akan berada di 4 mil dari lepas pantai atau sekitar 8 mil dari Pantai Timur Pangandaran.
“Pemasangan KJA ini dilakukan oleh 2 orang tenaga ahli dari Norwegia langsung, yakni Mr. Meels dari Estonia dan Mr. Runee dari Norwegia yang dibantu 5 tenaga teknisi dari Indonesia oleh pengada PT Perinus,” jelasnya lagi.
Menurutnya, perakitan di darat dan pemasangan jaring dengan sistem muring ini menggunakan jangkar sebanyak 19 jangkar, sama persis dengan yang di Karimunjawa. Namun, pemasangan ini berbeda dengan yang ada di Sabang yang menggunakan 24 jangkar.
“Mudah-mudahan akhir januari nanti beres. Diprediksi kekuatan KJA lepas pantai ini 15 sampai 25 tahun,” pungkas Adi Warsito.
Baca Juga: Hebat, di Pangandaran Akan Dibangun KJA Pertama di Indonesia
Saat dimintai keterangan oleh HR Online, Meels menjelaskan melalui jubirnya, bahwa sistem KJA ini dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakatnya yang menggunakan alat canggih serta modern dalam industri budidaya ikan.
“Kita sudah mengantisipasi KJA lepas pantai ini dari predator dengan menggunakan jaring rangkap serta penutup atasnya dengan jaring juga sebagai antisipasi dari burung pemakan ikan. Semua sudah dipikirkan masalah itu, it’s oke,” jelasnya. (Mad1/R6/HR-Online)