Musyawarah Cabang (Muscab) HKTI Kota Banjar, dihadiri Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih. Dalam acara tersebut, Kusnadi kembali terpilih sebagai Ketua HKTI Kota Banjar periode 2018-2022. Photo: Nanang Supendi/HR.
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Kusnadi kembali memimpin Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Banjar untuk lima tahun ke depan, yakni periode 2018-2022, setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Cabang HKTI yang digelar di aula Balai Benih Ikan (BBI) Kubangsari, Kota Banjar, Selasa (12/12/2017).
Sebelum terpilih kembali, terlebih dahulu Kusnadi menyampaikan laporan pertanggungjawaban, dan diterima oleh seluruh pengurus kecamatan dan desa yang hadir. Dengan aklamasi ini, agenda muscab kemudian melakukan pembentukan komisi dan menyusun program kerjanya, sekaligus kepengurusan untuk periode 2018-2022, yang langsung dilakukan pelantikan oleh pengurus HKTI Provinsi Jawa Barat, Budi.
Usai dilantik, Ketua HKTI terpilih, Kusnadi, mengucapkan terima kasihnya kepada semua rekan-rekan pengurus yang telah mempercayakan kembali sebagai Ketua HKTI Kota Banjar periode 2018-2022.
“Saya siap mengemban amanah ini, dan mari kita bersama majukan dan besarkan HKTI, serta tentunya memperjuangkan kehidupan petani Kota Banjar,” ucap Kusnadi.
Perwakilan pengurus HKTI Provinsi Jawa Barat, Budi, berharap, dengan adanya HKTI, petani-petani di Kota Banjar bisa hidup sejahtera. “Kita beri perlindungan kepada petani. Juga kebijakan-kebijakan yang berpihak agar petani sejahtera. Tentu tak lepas dari kebijakan dan bantuan pemerintah daerahnya sendiri. Maka penting kerjasama ini terus terjalin antara HKTI dan pemerintah,” kata Budi.
Sebelumnya dalam acara pembukaan, Penasehat HKTI Kota Banjar, H. Herman Sutrisno, mengatakan, selama ini jalinan kerjasama HKTI Kota Banjar dengan pemerintah daerahnya sudah baik. Dia juga berharap, jalinan kerjasama HKTI harus terus ditingkatkan dengan organisasi petani lain, seperti KTNA.
“Penting kerjasama dilakukan antar organisasi petani. Salah satu bentuknya seperti halnya isu berkembang saat ini, HKTI dan KTNA harus bekerjasama dalam pengawasan pupuk palsu agar tidak beredar di Kota Banjar. Kasihan petani dibohongi,” ujar Herman.
Sementara itu, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, dalam sambutannya, mengatakan, pengurus HKTI harus bersama pemerintah menjaga ketersedian pangan di Kota Banjar,” katanya.
Kemudian selain itu, ketersedian saluran irigasi yang baik juga menjadi pendukung kesejahteraan petani. Menurut Ade Uu, sebetulnya semua infrastruktur di Kota Banjar ini sudah baik atas pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah kota. Meski begitu, pihaknya akan berupaya terus membangun dan memperbaiki infrastruktur pertanian.
“Hal lain PR kita bersama adalah soal peningkatan daya beli masyarakat. Jadi penting pemberdayaan ekonomi salah satunya dengan membuka lapangan kerja. Artinya pula, warga Kota Banjar sendiri harus mampu buka lapangan kerja,” tukasnya. (Nanks/Koran HR)