Ilustrasi Penderita HIV/AIDS. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Angka kematian penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis tampaknya cukup tinggi. Hingga tahun 2017, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis mencatat sebanyak 69 orang meninggal dunia akibat sudah terkena penyakit yang menyerang kekebalan tubuh tersebut. Dari jumlah penderita yang meninggal, mayoritas karena kondisi penyakitnya sudah meningkat dari HIV menjadi AIDS atau sudah memasuki stadium kategori parah.
Kabid Penanggulangan Penyakit Dinkes Ciamis, dr. Yoyo, didampingi Kasi Penyakit Menular Dinkes Ciamis, M. Ivan dan Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Ciamis, Nova Dahliana, menjelaskan, dari sejumlah temuan kasus di Kabupaten Ciamis, lebih banyak saat diketahui secara medis sudah menderita penyakit AIDS atau kondisi penyakitnya sudah parah. Hal itupun membuat tingkat kematian penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis dari tahun ke tahun cukup tinggi.
Berita Terkait: Hingga 2017, 202 Warga Ciamis Mengidap HIV/AIDS, Mayoritas Tertular dari Hubungan Seksual
Menurut Nova, tingginya angka kematian penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis cenderung lebih banyak disebabkan dari ketidaktahuan si penderita terhadap penyakit yang mematikan tersebut.
“Jadi, si penderita tidak tahu bahwa dirinya sudah tertular virus HIV. Makanya dia tidak berobat atau memeriksakan kesehatannya ke rumah sakit. Tetapi, ketika kondisi kesehatannya drop, baru dari situ diketahui. Namun, kondisi penyakitnya sudah parah dan divonis sudah menderita AIDS. Kalau penyakitnya sudah meningkat dari HIV ke AIDS, maka resiko kematiannya cukup tinggi,” ujarnya.
Berdasarkan data jumlah ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Kabupaten Ciamis terhitung dari tahun 2012 sampai 2017, lanjut Nova, diketahui penderita HIV sebanyak 91 orang dan penderita AIDS sebanyak 125 orang. “Dari jumlah tersebut, ODHA yang sudah meninggal dunia karena kondisi kesehatannya semakin drop sebanyak 69 orang,” ujarnya.
Berita Terkait: Di Ciamis, Banyak Penderita yang Tertular HIV/AIDS Saat Merantau
Hal senada dikatakan Ketua LSM Wisma (Lembaga Penanggulangan HIV/AIDS) Kabupaten Ciamis, Deni Wahyu. Menurutnya, setiap ditemukan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis, kerap kali kondisi kesehatannya sudah drop atau stadium penyakitnya sudah dinyatakan AIDS.
Kondisi itu, kata dia, menunjukan bahwa pemahaman masyarakat Ciamis terhadap penyakit HIV/AIDS masih rendah. Dengan kondisi itupun menyebabkan angka kematian ODHA di Kabupaten Ciamis cukup tinggi.
“Kalau masyarakat sudah diberi pemahaman tentang HIV/AIDS, dipastikan mereka yang merasa berpotesi tertular akan dengan sukarela memeriksakan kesehatannya. Kalau saat diperiksa ternyata mereka tertular HIV, tentunya masih bisa diberi terapi pengobatan ARV guna menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak drop. Dan fakta membuktikan bahwa saat ini banyak penderita HIV yang rajin menjalani terapi ARV, mereka bisa menjalani hidup secara sehat dan beraktivitas seperti biasa,” katanya. (Bgj/Koran-HR)