Foto: Ilustrasi net/ist
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis mencatat selama tahun 2017 ditemukan sebanyak 37 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis. Jumlah kasus tahun ini tak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana tahun 2016 tercatat 41 kasus, tahun 2015 tercatat 38 kasus dan tahun 2014 tercatat 39 kasus.
Kabid Penanggulangan Penyakit Dinkes Ciamis, dr. Yoyo, didampingi Kasi Penyakit Menular Dinkes Ciamis, M. Ivan dan Pengelola Program HIV/AIDS Dinkes Ciamis, Nova Dahliana, mengatakan, terhitung dari tahun 2001 sampai tahun 2017 sudah ditemukan sebanyak 337 kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis. Namun, dari hasil validasi data terakhir, dari jumlah kasus yang ditemukan sebanyak 337 tersebut, diketahui sebanyak 202 kasus yang penderitanya merupakan warga Kabupaten Ciamis.
“Jadi, setelah data temuan HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis divalidasi, dari 337 kasus yang ditemukan, ternyata tidak semuanya warga Kabupaten Ciamis. Penderita HIV/AIDS yang tercatat sebagai warga Kabupaten Ciamis hanya 202 orang. Sementara sisanya atau sebanyak 135 orang merupakan warga dari luar daerah,” kata M. Ivan, kepada Koran HR, Selasa (05/12/2017).
Ivan menambahkan, adanya data 135 penderita HIV/AIDS dari luar daerah tercatat di Dinas Kesehatan Ciamis, karena pada tahun 2001 sampai 2013 wilayah Kabupaten Pangandaran masih bagian dari Kabupaten Ciamis. Selain itu, kata dia, ada juga penderita dari daerah lain yang saat diketahui menderita penyakit HIV/AIDS saat diperiksa di rumah sakit atau klinik yang berada di wilayah Kabupaten Ciamis.
“Kalau rumah sakit atau klinik kan kedatangan pasien dari berbagai daerah, tidak hanya dari Ciamis saja. Jadi, apabila ditemukan kasus HIV/AIDS di rumah sakit atau klinik yang berada di Kabupaten Ciamis, langsung kami data. Nah, beberapa bulan yang lalu kami melakukan validasi untuk mengetahui berapa jumlah penderita yang tercatat sebagai warga Ciamis. Setelah divalidasi jumlahnya sebanyak 202 orang,” terang Ivan.
Nova Dahliana, menjelaskan, apabila dilihat dari kelompok umur penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis dengan mengambil data dari tahun 2012 sampai tahun 2017, diketahui banyak ditemukan di kelompok usia produktif. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Ciamis, kata dia, di kelompok umur 25-34 tahun ditemukan sebanyak 87 kasus. Sementara di kelompok umur usia 15-25 tahun ditemukan sebanyak 46 kasus.
“Di kelompok usia 35-44 tahun juga masih terbilang cukup tinggi atau sebanyak 38 kasus. Hanya temuan kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis dari tahun ke tahun paling banyak ditemukan di kelompok usia 15-24 tahun dan kelompok usia 25-34 tahun,” ujarnya.
Apabila dilihat dari jenis kelamin, lanjut Nova, penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis dari data tahun 2012 sampai tahun 2017 banyak ditemukan di kaum laki-laki atau sebanyak 93 orang. Sementara penderita dari kaum perempuan sebanyak 59 orang. “Hampir dalam setiap tahunnya jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis paling banyak dari kaum laki-laki,” ujarnya.
Nova menjelaskan, apabila berdasarkan faktor resiko, temuan penderita HIV/AIDS di Kabupaten Ciamis dari tahun 2012 sampai tahun 2017, lebih banyak tertular dari hubungan seksual. Meski trend jumlah penderita HIV/AIDS yang tertular dari hubungan seksual sesama jenis (homoseksual) di Kabupaten Ciamis menunjukan grafik peningkatan dalam setiap tahunnya, namun penderita terbanyak tetap dominan tertular dari hubungan heteroseksual (berbeda jenis).
“Jumlah penderita yang tertular dari hubungan seksual hetero masih terbanyak atau ditemukan sebanyak 82 kasus. Sementara dari penderita yang tertular dari hubungan homoseksual ditemukan sebanyak 38 kasus. Sedangkan penderita yang tertular dari jarum suntik narkoba sebanyak 16 kasus dan sisanya tertular dari cangkok organ, pasangan suami istri dan perinatal,” katanya. (Bgj/Koran HR)