Ilustrasi Ruang Isolasi Rumah Sakit. Foto: Ist/Net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Seorang warga Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, diduga mengidap penyakit difteri dan kini tengah dirawat di ruang isolasi RSUD Ciamis. Sebelumnya sudah ditemukan 3 kasus difteri di Kabupaten Ciamis.
Sekedar diketahui, sejak tahun 2011, Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk kasus difteri diberlakukan di Indonesia. Penyakit difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae. Gejalanya, pasien difteri susah menelan sesuatu dan sulit bernafas. Jika sudah termasuk kategori berat, muncul selaput di bagian mulut dan leher serta terkadang mengalami bengkak. Difteri pun memicu beberapa komplikasi sekaligus berpotensi mengancam jiwa si penderitanya. Penyakit ini pun masuk kategori menular dan media penularannya melalui udara.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Engkan Iskandar, mengatakan, sejak 3 tahun terakhir ini sudah ada 4 warga Ciamis yang terkena virus difteri. Diantaranya, di Kecamatan Cipaku 1 Orang, Kecamatan Sukamantri 1 Orang, Kecamatan Purwadadi 1 Orang dan yang terakhir berasal dari Kecamatan Baregbeg 1 Orang.
“Sampai saat ini khususnya di Kabupaten Ciamis masih ditemukan kasus ini. Tetapi untuk pasien yang warga Baregbeg masih suspect atau statusnya masih tersangka. Memang dilihat dari gejalanya ada indikasi ke arah sana, tetapi kami belum bisa memastikan. Karena kepastiannya harus melalui kultur dari apus tenggorokan,” katanya, kepada HR Online, Jum’at (29/12/2017).
Dengan begitu, lanjut dia, pihaknya belum bisa menyimpulkan secara pasti, apakah pasien tersebut positif terjangkit virus difteri atau tidak. Dikarenakan harus di kultur terlebih dahulu atau melalui tes Laboratorium di Bandung.
“Dalam meneliti kasus ini jangan gegabah. Kita harus memastikan terlebih dahulu melalui tes laboratorium. Kami saat ini masih menunggu hasilnya. Jadi sementara ini statusnya masih tersangka. Hasil laboratorium dapat diketahui selama 1-2 minggu kedepan. Kita tunggu saja hasilnya,”ungkapnya.
Namun begitu, lanjut Engkan, warga Baregbeg yang disangka menderita difteri itu sudah diberi pengobatan secara intensif di RSUD Ciamis. “Meskipun statusnya masih tersangka, tetapi pengobatannya terus dilakukan. Kondisi pasien sekarang sudah menunjukan perbaikan,”ujarnya.
Si pasien pun, lanjut Engkan, ditempatkan di ruang isolasi RSUD Ciamis. Hal itu sebagai upaya pencegahan agar tidak menularkan virus difetri ke pasien lainnya.
Engkan pun mengingatkan masyarakat agar berprilaku hidup sehat dan mengikuti pedoman GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat). “Untuk di Kabupaten Ciamis pada Bulan Februari nanti akan diadakan vaksin difteri,” ujarnya. (Tantan/R2/HR-Online)