Bioskop Kenanga & Sodara tahun 80-90 yang menjadi tempat hiburan warga Banjar. Foto: Dokumentasi HR
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Kota Banjar sebagai kota kecil yang berada di ujung Timur Provinsi Jawa Barat, menyimpan banyak kenangan yang tidak akan pernah terlupakan bagi para pemuda di era tahun 70, 80, dan 90-an. Diantara mereka banyak yang ingin bernostalgia kembali ke zaman dulu.
Pada tahun 80-90 an, salah satu hiburan favorit masyarakat Banjar adalah bioskop. Saat itu ada dua bioskop yang beroperasi, yakni Bioskop Sodara di Jalan Merdeka, kini jalan Letjen. Soewarto, dan Bioskop Kenanga di Jalan Gudang, kini Jalan R Hamara Effendi.
Penelusuran Koran HR di lapangan, hampir 80 persen warga Banjar rindu akan gedung bioskop. Tak jarang, diantara mereka ingin mengulangi atau bernostalgia saat-saat nonton film di gedung bioskop.
Seperti yang diungkapkan Parmi (50), salah seorang warga Lingkungan Parungsari, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, bahwa Bioskop Sodara dan Kenanga jangan dibayangkan dengan model bioskop modern seperti sekarang dengan tempat duduk sofa empuk.
Namun, kedua bioskop tersebut menggunakan kursi yang terbuat dari kayu. “Pada waktu itu sekitar tahun 1992, saya dengan teman-teman memang sering nonton di Bioskop Kenanga, film favoritnya pasti film India. Namun, saat menonton biasanya di kursi sering gatal-gatal karena sering ditemukan tumbila atau kutu busuk,” ujar Parmi, sambil tertawa, saat ditemui Koran HR di rumahnya, Senin (11/12/2017).
Senada dikatakan Kurniadi (48), warga Banjar lainnya. Bioskop zaman dulu sangatlah berbeda dengan bioskop modern. Bioskop modern pastinya menggunakan pendingin udara, sedangkan di dalam Bioskop Kenanga maupun Sodara hanya mengandalkan kipas angin yang dipasang di langit-langit gedung di bagian kanan dan kirinya.
Meski begitu, penonton tetap saja merasa gerah dan kepanasan. Selain itu, penonton yang merokok pun banyak terlihat. Sehingga, kepulan asap rokok sudah menjadi hal yang lumrah di dalam gedung Bioskop.
“Kalau bioskop modern di dalam tiket tertera nomor kursi. Tapi kalau di gedung Bioskop Kenanga pastinya bebas mau milih tempat duduk di mana, dan harga tiketnya pun hanya 300 rupiah,” kata Kurniadi.
Yoyo (35), warga Lingkungan Pangadegan, juga mengatakan, bahwa gedung Bioskop Kenanga selalu menyimpan kenangan. Menurutnya, bioskop tersebut menjadi tempat favoritnya saat SMP dan SMA.
Pada saat sekolah, banyak teman-temannya yang tengah mengalami “cinta monyet,” karena beberapa kali dirinya memergoki temannya tengah pacaran. Dia pun mengakui kalau dirinya mengalami hal itu, sehingga seolah gedung bioskop menjadi miliknya berdua bersama kekasihnya kala itu.
“Rasanya asyik saat nonton film di Bioskop Kenanga. Selain teman-teman, saya pun mengalami nonton film dengan pacar, bahkan pernah kepergok sama petugas bioskop,” kenang Yoyo, sambil tertawa.
Pada zaman dulu, film yang paling banyak penggemar biasanya film India. Selain durasinya panjang hingga tiga jam, adegan film India pun sangatlah lengkap. Diantaranya ada kisah romantis, ada adegan laganya, dan yang paling seru adalah adegan tarian dan nyanyian yang menjadi ciri khasnya.
“Kalau film India, penggemarnya sangat banyak. Bahkan dulu warga Parungsari dan Jelat pada tahun 80-an kerap disebut warga Bombay, karena saking nge-fansnya sama film India dan selalu hadir pada saat pemutaran film India di Bioskop Kenanga,” tutur Abidin (56), warga Purwaharja.
Menurutnya, tidak hanya warga Parungsari dan Jelat saja, pecinta film India kala itu ada juga dari daerah Cisaga, Mergo, hingga Cimaragas dan Pamarican. Mereka sengaja datang rombongan demi nonton film India di Bioskop Kenanga.
Selain film India, pada zaman dulu yang jadi favorit adalah filmnya Rhoma Irama. Karena, film Rhoma Irama selalu disisipi aksi laga dan lagu. Judul filmnya yang saat itu booming adalah Menggapai Matahari, Darah Muda, Penasaran, dan Tabir Biru, dimana dalam film Tabir Biru Rhoma Irama berpasangan dengan Ida Iasha.
Kemudian, ada pula film laga kolosal, seperti film Saur Sepuh Brama Kumbara yang dibintangi Feri Fadly maupun Fendi Pradana, dan film-film laga kolosal lainnya yang diperankan oleh Barry Prima dan Advent Bangun. Tidak ketinggalan, film horornya Susana pun ikut meramaikan perfilman di bioskop Kenanga ditambah film komedi Kadir dan Doyok serta Warkop DKI.
“Intinya, saya ingin bernostalgia seperti zaman dulu saat sering nonton film di Bioskop Kenanga,” ungkap Abidin.
Sementara itu, Ridwan (39), warga Banjar lainnya, yang juga ingin ikut bernostalgia, mengatakan, ada satu lagi film yang saat itu banyak penontonnya, terutama di kalangan anak SMP atau SMA. Film tersebut adalah Catatan Si Boy yang diperankan oleh Onky Alexander dan Meriam Belina.
“Film Si Boy sangat fenomenal saat itu, karena saking ngetopnya, model gaya dan berpakaian Si Boy menjadi trend di kalangan anak muda pada waktu itu. Mereka meniru cara berpakaiannya, seperti baju lengan panjang yang digulung hingga setengah lengan dan T Shirt sebagai daleman, dengan kancing baju bagian atas dibiarkan terbuka. Pokoknya keren,” tutur Ridwan.
Sedangkan, bagi warga penggemar film laga Barat atau Asia, biasanya warga menontonnya di gedung Bioskop Sodara. Seakan sudah disetting, sehingga warga tinggal memilih gedung bioskop mana yang jadi pilihan untuk menonton film kesukaannya.
Seakan tak pernah selesai untuk dibicarakan, masih banyak lagi cerita kenangan tentang gedung Bioskop Kenanga dan Sodara yang pernah berjaya di Banjar pada masa itu. Kini, semua itu hanya tinggal cerita dan akan menjadi sebuah kenangan yang tidak akan pernah terlupakan, khususnya bagi mereka pemuda-pemudi tahun 80-90-an.
Bioskop Kenanga dirobohkan pada tahun 2014, dan kini menjadi Toserba Samudra dan Baninza. Begitupun gedung Bioskop Sodara yang kini menjadi Toserba Yogya.
Namun, bagi warga Banjar, khususnya para penggemar film yang suka nonton di bioskop, tak perlu khawatir. Karena menurut informasi yang berhasil dihimpun HR, bahwa eks gedung Bioskop Kenanga yang kini menjadi Toserba Samudra dan Baninza Cineplex, akan dibuka bioskop sebanyak tiga studio pada 22 Desember 2017 mendatang.
“Nama bioskopnya adalah New Star Cineplex, tapi yang siap dibuka baru dua studio. Openingnya nanti tanggal 22 Deaember 2017,” kata Management Baninza, Asep Mulyana, kepada Koran HR, Selasa (12/12/2017). (Hermanto/Koran HR)
Berita terkait
Sambut Tahun Baru 2018, Bioskop NSC di Banjar Indah Plaza Segera Dibuka