Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Di zaman modern sekarang ini, rokok tidak perlu dibakar dan bisa digunakan berulang kali. Keberadaan rokok elektronik (e-cigarettes) merupakan sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional menjadi rokok modern.
Rokok elektronik yang semakin populer di berbagai kalangan ini menjadi trend baru sebagai pengganti rokok berbahan tembakau. Didesain lebih canggih dan sistem kerja dengan proses pembakaran cairan khusus yang menghasilkan asap, vapor atau vape menjadi alternatif dari rokok konvensional sebagian pecintanya meski tanpa mengetahui dampak negatif ataupun positifnya.
Seperti pecinta vape asal Banjar, Sudarman (28), mengaku dirinya menggunakan vape dengan tujuan mengurangi ketergantungan terhadap rokok konvensional. Dengan alasan harganya yang terjangkau, ia juga beralasan untuk menghemat uang lantaran harga rokok konvensional yang semakin melambung tinggi.
“Menghisap vape itu lebih mudah dan tidak ribet. Apalagi kalau kaitannya harga rokok biasa yang mahal dan kabarnya pemerintah mau menaikan harga rokok. Jadi vape bisa alternatif,” katanya kepada HR Online, Kamis (02/11/2017).
Tak hanya itu, Sudarman juga menjelaskan bahwa rasa vape cukup variatif sesuai dengan selera. Seperti rasa kopi, buah, es krim hingga mint serta lainnya. Secara harga, kata Sudarman, bisa mencapai Rp. 500 ribu dan cairan vape hanya Rp. 100 ribu perbotolnya dengan takaran 10 mililiter.
“Ini juga cara untuk mengurangi ketergantungan terhadap rokok biasa. Biasanya sehari habis dua hingga tiga bungkus, sedangkan pakai vape tidak begitu. Jadi lebih irit kalau dikalkulasikan,” imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Ahmad Juhan (22), warga Banjar lainnya. Meski vape sudah populer dan cukup ampuh untuk menghemat keuangan, secara kesehatan pun ia meyakini belum ada bukti atau penelitian yang menyebutkan dampak negatif dari vape.
“Vape tidak berbau dan tidak membuat gigi kuning maupun dada panas. Jadi tidak seperti rokok biasa. Sepengatehuan saya belum ada dampak negatif dari vape, makanya banyak yang beralih ke vape dari rokok berbahan tembakau,” ujarnya. (Tsabit/R6/HR-Online)