Foto: Ilustrasi net/ist
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Maraknya rokok elektronik yang digemari sebagian masyarakat menuai kontroversi. Sebab, kandungan dalam cairan yang berbahan kimia itu maupun asap yang dihasilkannya secara kesehatan masih dipertanyakan.
Diketahui, rokok elektronik yang dikenal vape menjadi alternatif sebagian pecinta rokok konvesional karena harganya yang lebih terjangkau serta rasanya cukup variatif. Kendati demikian, bahan kimia yang terkandung dalam cairan vape perlu menjadi perhatian pemerintah untuk dikaji dan diteliti guna menjamin kesehatannya.
“Itu kan cairan kimia, pasti berbahaya bila secara terus menerus digunakan. Meskipun tidak secara langsung dirasakan dampak negatifnya, akan tetapi di kemudian hari dampaknya seperti apa masih banyak yang belum tahu. Makanya pemerintah harus bersikap soal ini,” kata Bakir, salah satu warga Banjar, kepada HR Online, Kamis (02/11/2017).
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar Oman Rokhman melalui Kasi Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Banjar Eros Aida Ningrum, mengatakan, bahwa pihaknya belum mengetahui secara pasti peredaran rokok elektrik yang cukup digemari sebagian masyarakat, khususnya di Banjar.
“Iya kita sering dengar soal rokok elektrik itu, hanya saja belum tau persis bahan cairan tersebut mengandung bahan kimia ataupun tidak. Sebab, belum pernah memegang langsung,” kata Aida kepada HR Online.
Aida menambahkan, pihaknya hingga saat ini belum melakukan penelitian beredarnya barang tersebut serta dampaknya secara kesehatan. Untuk itu, ia menindaklanjutinya dengan koordinasi ke Dinas Perdagangan. “Nanti kita koordinasi dengan Dinas Perdagangan soal itu,” singkatnya. (Tsabit/R6/HR-Online)