FGD dengan sejumlah stakeholder dalam rangka mendorong penerbitan Perda penanggulangan HIV/AIDS di Pangandaran. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Dalam rangka Pengabdian Kepada Masyrakat (PKM), Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad, Mata Hati Foundation, dan AHF Indonesia berusaha mengatasi Pangandaran dalam pusaran HIV/AIDS.
Menurut Dosen Fikom Unpad, Hadi Suprapto Arifin, pihaknya dituntuk harus memiliki upaya merubah tatanan di masyarakat Pangandaran sebagai bentuk pengabdian yang mana para dosen harus melakukan riset demi kemajuan daerah.
“Isu paling menarik di Pangandaran sejak tahun 2016 adalah penyebaran HIV/AIDS yang cukup massif. Kita menganggap ini perlu dilakukan riset guna perubahan lebih baik,” katanya kepada Koran HR, Kamis (28/09/2017) lalu.
Dalam risetnya, ia melakukan Focus Grup Discussion (FGD) dengan sejumlah stakeholder guna mencari langkah yang tepat untuk di lapangan. Sayangnya, kata ia, beberapa instansi tidak hadir, seperti DPRD, Disparbud, dan Disdik. Padahal, instansi tersebut sangat penting.
“Menurut hemat kami, langkah paling nyata adalah Perda sebagai payung hukum untuk penanggulangan HIV/AIDS. Memang untuk mencapai Perda perlu waktu panjang. Meski begitu, dari FGD yang dilakukannya tersebut menghasilkan 12 poin rekomendasi sebagai usulan agar bisa diproses dalam Perda,” imbuhnya.
Ia menilai, pemberdayaan literasi informasi di masyarakat masih rendah serta terbatasnya Puskesmas yang melakukan pelayanan HIV/AIDS. Ke depannya, ia mendorong agar semua Puskesmas bisa melayani. Bahkan, ia menyaranakn Pemda untuk membangun RSUD guna mempermudah rujukan dari Puskesmas dalam pelayanan kepada pasien.
Selain itu, ia juga mendorong pemerintah melalui Komisi Penanggulangan Aids (KPA) untuk bertanggungjawab memfasilitasi kebutuhan KPA, termasuk optimalisasi SDM.
“Kita harap setelah ke DPRD untuk menyamakan persepsi penanggulangan HIV/AIDS Perdanya bisa segera terwujud. Kita melakukan riset sudah berjalan empat bulan dari April hingga Juli dengan jumlah orang plus dari keperawatan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kabag Kesra Sekretariat Daerah Pangandaran, Agus Amsar, merespon baik peran nyata Unpad dalam hal penanggulangan HIV/AIDS yang mana menjadi tanggungjawab bersama.
“Kita akan komunikasi dengan Bupati dan Sekda dalam rencana penuntasan HIV AIDS dengan membuat Perdanya. Mudah-mudahan tahun 2018 bisa terwujud dan penganggarannya melalui Komisi Penanggulanga Aids (KPA) yang sudah di SK-kan oleh Bupati,” kata Agus Amsar pada Koran HR.
Dorongan semua pihak untuk pencegahan HIV/AIDS di Pangandaran ini harus berjalan dengan baik. Adapaun dukungan rancangan pembiayaannya nanti mulai dari anggaran perubahan.
“Mudah-mudahan unsur terkait seperti MUI, tokoh agama dan masyarakat tanpa ada dukungan darinya penanggulangan HIV AIDS ini tidak akan berhasil. Penjelasan serta sosialisasi di masyarakat harus terus di sampaikan supaya penderita HIV AIDS tidak bertambah lagi,” pungkas Agus Amsar.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Pangandaran Eep Nuhyana mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya Unpad dalam risetnya untuk melakukan perubahan dan mendorong dibuatnya Perda.
“Kita siap mendukung serta mendorong segera terwujudnya Perda tersebut serta siap membantu mensosialisasikan bahayanya. Mudah-mudahan semua pihak saling mengingatkan pentingnya hidup sehat dan mempertebal keimanan,” kata Eep Nuhyana. (Mad/R6/Koran HR)