Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Menjelang peringatan 30 September dan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kesatuan Bangsa dan Politik (DPMDKBPol) Kota Banjar, mendukung diputarnya kembali film pengkhianatan G30S/PKI, seperti yang perintahkan oleh Panglima TNI, Jenderal. Gatot Nurmantyo, terhadap jajaran TNI dan masyarakat.
Kepala DPMDKBPol Kota Banjar, Wawan Gunawan, mengatakan, peristiwa genosida pembantaian massal terhadap masyarakat dan para jendral, atau dikenal dengan sebutan tragedi G30S/PKI, merupakan sejarah kelam yang membuat traumatik mendalam bagi bangsa Indonesia.
Hingga saat ini peristiwa tersebut masih sangat membekas dalam benak masyarakat Indonesia, terutama mereka yang mengetahui dan mengalami kejadian tersebut.
“Kami mendukung pemutaran film pengkhianatan G30 S/PKI, karena itu merupakan bagain dari sejarah yang tidak boleh dilupakan, meskipun sejarah kelam bagi perjalanan bangsa ini,” ungkap Wawan, kepada Koran HR, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/09/2017).
Film yang memuat tentang sejarah Indonesia ini memang sudah cukup lama tidak diputar secara umum. Sehingga, banyak kalangan muda yang tidak mengetahui bagaimana pengaruh PKI dulu.
Menurut Wawan, kondisi demikian membuat generasi muda akan lebih mudah disusupi paham-paham yang bersebrangan dengan ideologi bangsa Indonesia, karena kurangnya pengetahuan tentang hal itu.
Dengan diputarkannya kembali film tersebut, setidaknya bisa mengingatkan kembali bahayanya paham komunis pada masa itu. Sedangkan, terkait banyaknya perbedaan pendapat terhadap film G30S/PKI, pihaknya tidak terlalu mempermasalahkan hal itu.
“Minimal dengan diputarnya film tersebut kita bisa menggali kembali sejarah masa lalu sebagai edukasi dan pengalaman, supaya menjadi pegangan kita semua dalam memperbaiki diri menyongsong hari depan yang lebih baik,” tandas Wawan.
Dirinya pun beserta jajaranya akan terus melakukan pemantauan dan mencermati dinamika yang terjadi di tengah masyarakat. Termasuk melakukan koordinasi dengan aparat intel dari kepolisian dan TNI, untuk selalu menjaga kondusifitas dan memantau segala kemungkinan yang ada dengan memberikan wawasan kebangsaan bagi masyarakat. Sehingga, mampu mendorong integritas diri yang berkarakter dan berjiwa Pancasila. (Tsabit/R3/Koran-HR)