Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Komisioner Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Pangandaran, Ujuwaeni Hidayah, mengaku kaget adanya salah satu partai yang komplain dari salah satu partai yang mengecam dirinya. Hal itu dipicu dirinya diduga membagikan berita yang dinilai tidak menyenangkan salah satu partai melalui akun media sosial Facebook.
Dalam penjelasannya kepada HR Online, ia terkejut setelah tahu akun pribadinya membagikan berita tersebut. Namun, saat itu juga dirinya langsung menghapus berita yang dipersoalkan DPD PKS Pangandaran.
“Saya tidak pernah mengunggah atau membagikan berita demikian. Makanya setelah saya tahu itu muncul tiba-tiba, saya langsung menghapusnya karena menurut saya tidak perlu. Ternyata, setelah itu ada parpol yang komplain dan saya baru paham persoalannya,” jelasnya kepada HR Online, Jum’at (29/09/2017).
Karena adanya komplain dari DPD PKS Pangandaran, dirinya bersama tim langsung mengkaji serta menelusuri jejak digital. Dan ternyata, ia menemukan keganjilan lantaran saat itu akun Facebooknya terkunci dan meminta sandi lagi.
“Sepertinya ada yang meretas. Sebab, setelah saya mengunggah pengumuman rekruitmen penerimaan Panwascam di FB sempat terkunci lantaran ada notofikasi aktifitas mencurigakan dari FB dengan IP Address 125.163.105.9 sekitar jam 10.29 WIB tertanggal 27 September 2017,” jelasnya lagi.
Padahal, lanjut Ujuwaeni, aktifitas di kantor menggunakan Wi-fi yang mana IP Addressnya sama. “Saya tidak ada motif apapun soal ini. Sekali lagi, saya tidak pernah mengunggah, menyebar atau membuat status melalui media sosial yang mendiskreditkan parpol atau siapapun melalui media sosial, terutama FB,” imbuhnya.
Baca Juga: PKS Kecam Oknum Panwas Pangandaran Sebar Berita Kurang Menyenangkan Lewat Facebook
Sementara itu, Ketua Komisioner Panwaslu Pangandaran, Iwan Yudiawan, menyampaikan, Panwas sebagai penyelanggara Pemilu patut dijaga bersama sebagai fungsi penegak demokrasi pada Pemilu nanti. Oleh karena itu, ia menghimbau jangan langsung menanggapi ketika mendapat informasi sebelum memastikan kebenarannya terlebih dahulu.
“Kami berharap, bersama masyarakat dan partai politik, kita sebagai penyelenggara pesta demokrasi mempersilahkan apabila ada yang membutuhkan informasi tentang kepemiluan kami siap melayani dan membantu. Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran ke depan agar lebih solid lagi,” katanya. (Mad/R6/HR-Online)