Foto: Ilustrasi net/ist
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Jumlah kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak di Kota Banjar masih terbilang tinggi dalam setiap tahunnya. Permasalahan ini seolah menjadi momok menakutkan yang selalu mengintai ketika lengah, karena bisa terjadi di mana saja dengan pelaku yang dianggap sebagai pelindung anak-anak.
Berdasarkan kasus yang ditangani oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Banjar, terhitung dari bulan Januari hingga akhir Agustus 2017, sudah terdata sekitar 10 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak, dan tidak menutup kemungkinan jumlah kasusnya masih akan terus bertambah hingga akhir tahun nanti.
Menurut Kasat. Reskrim Polres Kota Banjar, AKP. Syahroni, kasus-kasus itu terjadi karena multi faktor yang begitu komplek. Selain akibat kemajuan teknologi dan pergaulan bebas, kurangnya perhatian orang tua juga menjadi pangkal yang melatarbelakanginya.
Untuk itu, pihaknya menghimbau agar orang tua selalu mewaspadai dan mengawasi pergaulan anaknya. Sebab, pelaku kejahatan seksual dan kekerasan terhadap anak berkeliaran mengintai di tengah lingkungan masyarakat.
“Kekerasan seksual yang terjadi saat ini perlu tindakan pencegahan. Butuh upaya dari semua elemen, utamanya pemerintah dan masyarakat. Ini harus selalu digencarkan lagi dalam melakukan pencegahan, jangan sampai menambah deretan korban kekerasan terhadap anak,” tandas Syahroni, Selasa (12/09/2017) lalu.
Dia juga menjelaskan, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan bentuk kekerasan yang paling mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian khusus, sebab masalah tersebut bisa merusak masa depan, baik secara fisik juga merusak psikis atau kejiwaan anak.
“Makanya permasalahan ini perlu pencegahan dari semua elemen. Semua punya tanggung jawab, baik pemerintah, masyarakat dan orangtua,” tandasnya. (Tsabit/Koran HR)