Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Saat ini sudah banyak yang memakai rokok elektrik atau vape untuk menggantikan rokok non elektrik/manual. Alasan mereka merokok elektrik salah satunya yaitu bahaya dari rokok elektrik tidak sebahaya dari non elektrik.
Padahal, rokok elektrik mempunyai bahaya untuk kesehatan yang sama dengan non elektrik. Dilansir dari boldsky.com beberapa waktu lalu, bahwa kandungan nikotin yang ada vape ini dipercaya dapat mengakibatkan resiko kanker serta stroke.
Sebagai bukti, sebuah studi yang dilakukan di Institut Karolinska di Swedia menemukan, bahwa 30 menit pertama sehabis merokok, denyut jantung, denyut nadi serta tekanan darah dan menegangnya arteri pemakai rokok elektrik akan mengalami peningkatan.
Menurut salah satu peneliti dari Institut Karolinska, Magnus Lundback, apabila merokok vape dengan jangka waktu yang lama, maka resiko terkena stroke meningkat berkali-kali lipat.
Bahkan, dikutip dari The Sun, para peneliti lainnya pernah melakukan penelitian terhadap tikus. Tikus tersebut diuji coba dengan menghirup uap vape dalam kurun waktu 10 atau 30 hari. Hasilnya, tikus percobaan ini terkena stroke lebih parah serta rusaknya saraf yang lebih besar ketimbang menghirup asap tembakau.
Belum lagi penelitian yang dilakukan Texas Tech University Health Sciences Center. Para peneliti mengatakan, bahwa vaping sama bahayanya dengan rokok tembakau yaitu akan terkena resiko stroke yang berat. (Adi/R5/HR-Online)