Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Angka kunjungan wisatawan ke kawasan Wisata Curug Tujuh Panjalu di Desa Sandingtaman, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengalami penurunan. Penurunan kunjungan itu terjadi sejak libur lebaran tahun 2017.
Dedeh, penjual tiket di kawasan Curug Tujuh Panjalu, ketika ditemui Koran HR, Senin (11/09/2017) lalu, membenarkan, selama dua bulan terakhir ini angka kunjungan wisatawan menurun drastis.
“Mungkin penurunan ini terjadi akibat banyaknya bermunculan lokasi wisata baru di sejumlah daerah. Padahal sebelum-sebelumnya, setiap hari jumlah wisatawan yang datang ke Curug Tujuh diatas 100 orang. Sedangkan sekarang paling banyak 20 orang perhari,” katanya.
Oman, petugas parkir, ketika dimintai tanggapan, Senin (11/09/2017) lalu, mengamini penurunan jumlah wisatawan ke Curug Tujuh Panjalu. Untuk mengatasi hal itu, dia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis melengkapi sarana prasarana dan fasilitas penunjang wisata.
“Salah satunya akses jalan yang ada di dalam kawasan yang sudah rusak dan perlu diperbaiki. Perlu ada solusi terkait masalah ini. Selain kondisi jalan sempit, selama ini tidak disertai tempat parkir yang representatif. Padahal alangkah baiknya ada lahan yang disediakan khusus untuk parkir kendaraan roda empat,” katanya.
Yayat, pengunjung asal Ciamis, berpendapat, Curug Tujuh Panjalu merupakan salah satu tempat wisata unggulan di Kabupaten Ciamis. Selain panoramanya indah juga ada tujuh air terjun.
“Untuk menggenjot agar banyak wisatawan yang datang, semestinya disertai dengan arena bermain untuk anak-anak maupun orang dewasa. Sebab selama tidak ada perubahan, tidak menutup kemungkinan minat wisatawan untuk berkunjung semakin berkurang, karena kalah dengan obwis baru,” katanya.
Setelah obyek wisata Pangandaran terpisah, Yayat menambahkan, seharusnya Pemerintah Kabupaten Ciamis mengembangkan obyek-obyek wisata yang ada. Pastinya, apabila obyek wisata di Ciamis memiliki daya tarik, kemudian dilengkapi fasilitas hiburan, pengunjung tidak akan pernah surut dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi meningkat. (Dji/Koran HR)