Berita Gaya Hidup, (harapanrakyat.com),- Kerokan merupakan salah satu kebiasaan orang Indonesia untuk mengusir masuk angin. Terapi tradisional ini juga dipercaya bisa memulihkan dan kebiasaan kerokan juga membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Awal mula orang Indonesia melakukan kerokan adalah melihat dari orang Tiongkok, yang menurut mereka pengobatan tradisional tersebut sering dikenal dengan nama gua sha.
Meski dipercaya mengusir masuk angin, akan tetapi bukan berarti kerokan tidak ada efek sampingnya. Kerokan yang menggunakan uang logam atau alat lainnya ke permukaan kulit bisa membuat warna kulit menjadi merah. Padahal, warna merah tersebut merupakan tanda memar. Hal itu disebabkan karena kulit digosok memakai uang logam.
Dilansir dari Healthline, kapiler atau pembuluh darah kecil yang ada di dekat permukaan kulit akan terbuka lebar saat kerokan. Itu yang menyebabkan kulit menjadi memar serta pendarahan kecil.
Nah, efek sampingnya yaitu masuknya kuman atau bakteri lewat pembuluh darah. Hal tersebut terjadi ketika adanya pendarahan, dan logam yang dipakai untuk kerokan tidak dibersihkan terlebih dulu, sehingga kuman akan ditrasfer ke darah.
Sementara dikutip dari The Alternative Daily, memar setelah kerokan akan hilang setelah 24 sampai 48 jam, namun itu juga tergantung dari daya tahan tubuh serta kesehatan.
Yang harus diperhatikan apabila mau kerokan ialah pernapasan. Ada suatu kasus, seseorang terkena radang tenggorokan atau epiglotitis akut setelah melakukan kerokan. Radang tenggorokan ini terjadi karena kerokan menghambat saluran pernapasannya. (Adi/R5/HR-Online)