Foto: Ilustrasi/net
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Akibat musim kemarau yang berkepanjangan, harga jual ikan air tawar di Desa Rawa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, mengalami penurunan sangat drastis. Para petani terpaksa menjualnya dengan harga murah ketimbang mati karena kekeringan.
Anas, petani asal Dusun Rawa 1, ketika ditemui Koran HR, Selasa (19/09/2017) lalu, mengatakan, akibat musim kemarau yang berkepanjangan pasokan air dari hulu berkurang. Akibatnya, banyak kolam ikan milik warga kekeringan.
“Ketimbang ikan yang ada pada mati karena kekeringan, terpaksa dijual meski harganya murah,” katanya.
Odih, petani asal Dusun Bojongraas, ketika ditemui Koran HR, Selasa (19/09/2017) lalu, membenarkan, sulitnya pasokan air yang disebabkan faktor alam atau musim kemarau membuat petani banyak yang langsung menjual ikannya.
Lanjut Odih, di setiap musim kemarau, harga ikan selalu turun drastis. Sementara pada musim penghujan, harga ikan mas bisa mencapai Rp. 23 sampai 24 ribu perkilogram. Namun, pada musim kemarau harga jatuh secara drastis di kisaran Rp. 18.000 perkilogram.
“Untuk jenis ikan bodasan, seperti ikan nila, tawes, nilem, harganya paling banter Rp. 12 sampai 13 ribu perkilogram,” katanya.
Di tempat terpisah, Aam, petani asal Dusun Parungsari, mengungkapkan, selain pengaruh dari musim kemarau sulitnya pasokan air juga disebabkan karena petani lebih memilih mengairi sawah.
“Sehingga banyak kolam yang mengalami kekeringan. Anjloknya harga jual itu pinter-pinternya para pembeli. Sebab mana kala kita butuh, harga di pedagang masih terbilang mahal,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dusun Parungsari, Kurniawan, ketika ditemui Koran HR, Selasa (19/09/2017) lalu, membenarkan, setiap musim kemarau petani selau menjual ikan dengan harga murah. Pasalnya, petani memiliki prinsip, ketimbang mati kekeringan lebih baik dijual. (Dji/Koran HR)