Tim bola basket yang direkrut dari hasil seleksi pelajar SMA/SMK se- Kabupaten Ciamis kini mengikuti program boarding school di SMAN 3 Ciamis. Tim ini dipersiapkan untuk mewakili Kabupaten Ciamis di ajang Porda XIII Bekasi tahun 2018 mendatang. Foto: Istimewa
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
SMA Negeri 3 Ciamis tampaknya semakin memantapkan misinya sebagai sekolah berbasis olahraga. Hal itu dengan diterapkannya sistem boarding school (pemusatan latihan dengan sistem asrama) untuk pembinaan atlet muda yang dipersiapkan mewakili Kabupaten Ciamis di ajang Pekan Olahraga Daerah (Porda) XIII Bekasi tahun 2018 mendatang.
Kepala SMA Negeri 3 Ciamis, Dede Hidayat, mengatakan, pihaknya mendapat kepercayaan dari Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ciamis untuk membina dan melatih atlet muda dari kalangan pelajar yang dipersiapkan di ajang Porda Bekasi.
“Saat ini sudah ada satu tim bola basket yang dibina dan dilatih melalui program boarding school di sekolah kami. Tim ini memang khusus dipersiapkan untuk tim Porda,” ujarnya, kepada Koran HR, Senin (30/07/2017) lalu.
Dede menjelaskan, atlet bola basket yang dipersiapkan untuk tim Porda merupakan pelajar yang diseleksi dari seluruh SMA/SMK di Kabupaten Ciamis. Namun, kata dia, ketika mereka lolos seleksi, maka harus pindah sekolah ke SMA Negeri 3 Ciamis.
“Karena selama masa pembinaan, mereka setiap hari harus intens mengikuti pemusatan latihan, tinggal di asmara sekolah dan mengikuti serangkaian latihan lainnya. Dengan begitu, konsekuensinya mereka harus menjadi bagian dari siswa SMA Negeri 3 Ciamis. Karena tidak mungkin mereka bisa berkonsentrasi berlatih apabila tempat pemusatan latihan dengan sekolahnya berjauhan,” terangnya.
Namun, sambung Dede, dalam program boarding school tersebut, tidak hanya diisi sepenuhnya dengan program latihan olahraga, tetapi juga ada pembinaan pembentukan karakter lewat pendidikan keagamaan yang diberikan kepada para atlet.
“Jadi, para atlet tidak hanya bersekolah menimba ilmu akademik dan digembleng kemampuan olahraganya saja, tetapi juga kami mendidik mereka agar menjadi pribadi akhlakul karimah melalui kegiatan keagamaan,” ujarnya.
Pihaknya, kata Dede, sudah menyiapkan asrama atlet, fasilitas olahraga serta fasilitas lainnya yang memadai untuk menunjang kelancaran program boarding school. Dia mengatakan, selama mengikuti program boarding school, para atlet sudah diberi jadwal kegiatan yang wajib dilaksanakan.
“Mulai dari pagi mereka harus bangun jam 4 pagi, kemudian sholat shubuh berjamaah dan dilanjut dengan kegiatan siraman rohani dan mengaji. Setelah itu mereka berlatih pagi hingga pukul 08.00 WIB. Kemudian dilanjut mengikuti sekolah seperti siswa lainnya. Setelah selesai jam sekolah, kembali berlatih hingga sore. Dan setelah selasai sholat berjamaah magrib, sembari menunggu sholat isya, mengikuti pengajian. Setelah itu mereka belajar hingga menunggu jam tidur. Dan jadwal itu berulang setiap hari,” terangnya.
Dede mengatakan, dalam program pemusatan latihan, pihaknya menyiapkan tim pelatih profesional yang didatangkan dari luar sekolah. Hal itu guna menunjang dan meningkatkan kemampuan atlet serta membentuk sebuah tim olahraga yang solid.
“Tak hanya bola basket saja, tetapi hampir seluruh ekstrakulikuler olahraga di sekolah kami sudah melibatkan tim pelatih profesional yang didatangkan dari luar sekolah. Setelah kami menyatakan konsen menjadi sekolah berbasis olahraga, maka seluruh program kegiatan olahraga dikelola secara profesional,” ungkapnya. (Bgj/Koran HR)