Photo: Ilustrasi net/Ist
Berita Kesehatan, (harapanrakyat.com),-
Memakai masker dalam kegiatan sehari-hari merupakan salah satu cara paling praktis untuk melindungi sistem pernapasan dari polusi udara yang bertebaran di jalan. Namun, sebuah penelitian etnografi yang dilakukan PT 3M Indonesia menemukan ada beberapa persepsi yang salah saat menggunakan pelindung tersebut.
Menurut Yunadi Aulia Desmawan, selaku Business Manager Consumer Health Care Market PT 3M Indonesia, bahwa kebanyakan konsumen memakai bagian dalam masker saat beraktivitas di luar ruang. Hal itu sebagai bentuk proteksi dari polusi udara.
Sedangkan, bagian luar dipakai ketika mereka dalam keadaan tak sehat, dengan asumsi supaya virus tidak tertular ke orang lain yang ada di sekitarnya. Padahal, penggunaan masker hanya boleh satu sisi saja, yakni bagian dalam agar lebih efektif dalam melindungi sistem pernapasan.
Selain itu, konsumen juga banyak yang menggunakan masker sekali pakai itu selama berkali-kali, dan dalam waktu yang lama. Padahal seharusnya waktu pemakaian maksimal untuk masker sekali pakai adalah delapan jam setelah dibuka dari kemasan.
Pendapat serupa dikatakan Dr. dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K), FAPSR., ahli paru dari RS Persahabatan Jakarta. Dia menjelaskan, masker yang terlalu lama dipakai membuat kuman bersarang di bahan penyaring masker, sehingga kuman akan berkembang biak. Akibatnya, kumpulan kuman tersebut bisa menyebabkan infeksi pada pernapasan. (Eva/R3/HR-Online)