Jembatan gantung satu-satunya Dusun Margajaya yang menjadi penghubung paling dekat dengan pusat kota Kabupaten Pangandaran. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Terletak di Kabupaten Pangandaran, sebuah dusun di Desa Margacinta Kecamatan Cijulang yang dikenal Dusun Margajaya masyarakat setempat harus rela menempuh puluhan kilometer untuk mengangkut hasil bumi ke daerah lain.
Lokasinya yang berada di seberang Sungai Ciwayang, masyarakat Dusun Margajaya hanya mengandalkan jembatan penghubung yang bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Jembatan ini satu-satunya harapan masyarakat menjalankan roda ekonomi. Kalau menggunakan roda empat, ya harus putar balik dengan jarak puluhan kilometer. Supaya cepat, ya dibangun jembatan yang lebih besar biar muat roda empat,” kata Yaya (43), Kepala Dusun Margajaya, kepada HR Online, Selasa (15/08/2017).
Memiliki potensi hasil bumi dari masyarakat setempat seperti padi, kayu, hasil kerajinan, buah-buahan dan lainnya, kata Yaya, 334 jiwa atau 144 Kepala Keluarga (KK) yang didominasi petani sangat mendambakan sebuah jembatan penghubung yang bisa dilalui roda empat untuk membuka perekonomian daerah lebih meningkat.
Jembatan gantung yang saat ini menjadi salah satu akses utama warga sekitar, lanjut Yaya, merupakan bangunan yang dibuat tahun 1992 atau 25 tahun silam. Sementara sentuhan perbaikan infrastruktur di Dusun Margajaya baru 40 persen.
“Jalan di sini sekitar 3 kilometer. Yang sudah sepanjang 1,6 kilometer dan yang sedang dalam pengerjaan dari Bantuan Provinsi (Banprov) sepanjang 800 meter. Meski ada akses jembatan yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, namun itu juga harus ekstra hati-hati. Jadi, kalau masyarakat mau upacara agustusan harus muter arah dengan jarak 25 kilomteter. Sementara yang punya motor hanya beberapa saja,” imbuhnya.
Lebih jauh, Yaya menyebutkan akses terdekat menggunakan kendaraan roda empat ke Dusun Margajaya hanya bisa melalui Desa Cibanten, Desa Kertayasa, Desa Cijulang dan Desa Kondangjajar dengan jarak tempuh 25 kilometer. Sementara menggunakan kendaraan roda dua ke pusat kota, Parigi, hanya sekitar 7 kilometer.
“Begitu juga kalau melalui Desa Cimindi dan Desa Bunisari Kecamatan Cigugur jaraknya jauh. Kita harap ada tindak lanjut pemerintah terkait keinginan kita yang mengharapkan sebuah jembatan yang bisa dilalui kendaraan roda empat,” pungkasnya. (Mad/R6/HR-Online)