Bungkus obat batuk komik bekas minum tampak berserakan di Kawasan Situs Sejarah Astana Gede Kawali atau tepatnya di belokan arah masuk dari Dusun Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis. Foto: Edji Darsono/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Di Kawasan Situs Sejarah Astana Gede Kawali atau tepatnya di belokan arah masuk dari Dusun Indrayasa, Desa Kawali, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, diduga kerap dijadikan tempat mabuk-mabukan. Dugaan itu muncul setelah ditemukan banyak bungkus obat batuk komik bekas minum yang berserakan di tempat tersebut.
Nandang, warga setempat, saat ditemui Koran HR, Senin (31/07/2017), membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan, memang hampir setiap hari di belokan masuk ke situs Astana Gede dari arah Dusun Indrayasa, sering terlihat belasan remaja tanggung nongkrong di tempat tersebut.
“Mereka anak-anak muda seusia anak SLTP dan SLTA sering terlihat berkumpul saat pagi atau siang. Bahkan, saya pun pernah memergoki mereka nongkrong malam hari di tempat itu,” katanya.
Nandang menambahkan apabila di tempat itu banyak ditemukan bungkus komik bekas, kuat dugaan pelakunya anak-anak muda yang sering nongkrong. “Karena tidak ada lagi yang suka nongkrong di sana, kecuali anak-anak muda itu. Tempat itu memang sering sepi orang lewat. Jadi mereka leluasa kalau mabuk-mabukan di tempat tersebut,” ujarnya.
Namun begitu, Nandang mengaku tak mengenal satupun remaja yang sering nongkrong di tempat tersebut. Karena memang tak ada remaja dari warga sekitar. “Bisa dipastikan mereka bukan orang sekitar sini. Mungkin mereka sengaja datang ke kawasan Astana Gede hanya untuk mabuk-mabukan,” ujarnya.
Nandang berharap ada tindakan tegas dari aparat terhadap kelompok remaja yang sering menggunakan kawasan Astana Gede sebagai tempat mabuk-mabukan. “ Situs Astana Gede merupakan peninggalan sejarah dan sudah menjadi identitas warga Galuh Ciamis. Seharusnya kawasan ini dijaga dengan baik serta harus steril dari prilaku negatif. Makanya, kami meminta agar aparat segera turun tangan,” tegasnya.
Sementara itu, Juru Kunci Situs Astana Gede Kawali, Jana Dipraja, mengaku prihatin dengan ditemukannya bungkus komik berserakan di kawasan situs. Menurutnya, situs bersejarah itu mestinya dimanfaatkan dengan kegiatan religi.
“Tidak hanya prihatin, tetapi kami sebagai juru kunci merasa dilecehkan. Karena situs ini sudah dianggap sakral dan harus digunakan untuk tempat kebaikan,” tegasnya, kepada Koran HR, Senin (31/07/2017).
Jana pun mengatakan pihaknya akan meminta kepada pihak pengelola agar memeriksa dan melakukan pengawasan kepada setiap pengunjung yang masuk ke kawasan Astana Gede.
“Yang pasti, situs Astana Gede harus bersih dari perbuatan tercela. Dan pihak pengelola harus lebih meningkatkan pengamanan. Kita sebagai pengelola wajib mencegah terjadinya penyalahgunaan di kawasan situs. Hal itu sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur yang dimakamkan di situs Astana Gede,” ungkapnya. (Dji/Koran-HR)