Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Bantaran Sungai Citanduy di Lingkungan Parungsari, tepatnya di wilayah RW.03, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, kembali longsor. Akibatnya, warga setempat resah lantaran tebing terus tergerus arus sungai.
Kini kondisi bantaran sungai terlihat makin kritis. Pasalnya, jarak antara bantaran dengan tanggul hanya menyisakan dua meter. Pantauan Koran HR di lapangan, bantaran sungai yang terus mengalami longsor itu ada di beberapa titik, dan setiap titiknya mencapai sepanjang kurang lebih 20 meter.
Andri (34), salah seorang warga setempat, mengatakan, sudah sekitar dua minggu yang lalu bantaran Sungai Citanduy di daerahnya itu longsor. Akibatnya, warga pun merasa was-was atas kejadian tersebut.
“Kikisan bantaran sungi itu kini semakin parah dan warga mulai resah. Jika tidak secepatnya ditanggulangi, bukan tidak mungkin tanggul akan jebol,” ungkap Andri, kepada Koran HR, Senin (07/08/2017) lalu.
Hal serupa diungkapkan Engkus (40), warga lainnya. Dia mengaku cemas jika melihat kondisi longsoran saat ini, karena lambat laun longsoran akan terus bertambah. “Longsoran ini yang ketiga kalinya terjadi, pertama di wilayah RT.8 dan RT.12, sekarang di wilayah RT.7,” terang Engkus.
Ketua RW.03, Waluyo, juga menuturkan, longsoran ini terjadi hampir setiap satu bulan sekali. Warga pun sudah beberapa kali menyampaikan hal ini kepada pihak kelurahan untuk disampaikan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy. Namun, hingga kini belum ada realisasinya.
“Memang sudah ada pengukuran-pengukuran dari instansi terkait, tapi sampai sekarang tidak ada kelanjutannya. Malahan bekas pengukurannya juga sekarang sudah tidak ada akibat tergerus arus sungai,” tuturn Waluyo.
Sementara itu, Lurah Karangpanimbal, Herniati Aisyah, menjelaskan, bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengajukan proposal ke pihak BBWSC, namun entah kenapa belum juga ada tindak lanjutnya.
“Beberapa kali kami mengajukan proposal ke pihak BBWSC, bahkan proposal tersebut adalah rekomondasi dari Walikota Banjar. Tapi saya tidak tahu kenapa belum juga ditindak lanjuti hingga kini,” kata Herniati, saat dihubungi HR via ponselnya.
Untuk mengkonfirmasikan permasalahan tersebut, HR mencoba menghubungi pihak BBWSC. Namun, hingga berita ini diturunkan pihak BBWSC belum bisa memberikan keterangan. (Hermanto/Koran HR)