Photo: Ist/net
Berita Teknologi, (harapanrakyat.com),-
Walaupun baru sebuah konsep, negara Asgardia sudah banyak diburu orang. Bagaimana tidak, negera yang pertama kali didirikan oleh ilmuwan asal Rusia bernama Igor Ashurbeyli itu diklaim bakal menjadi negara pertama yang akan berdiri di luar angkasa.
Asgardia memang belum resmi berdiri, tapi “pemerintah” negara itu telah mengadakan proses seleksi calon penduduk. Mereka memperkenankan penduduk dari semua negara yang ada di Bumi ini mendaftar ke negara antariksa tersebut. Bahkan, hingga saat ini sudah ada lebih dari setengah juta penduduk Bumi yang telah mendaftar jadi warga Asgardia.
Berdasarkan informasi yang diungkap di laman resmi Asgardia, Kamis (28/07/2017), bahwa sejak pendaftaran dibuka, ada 270 ribu penduduk Bumi yang mendaftarkan diri menjadi Asgardian (julukan bagi calon warga negara tersebut).
Menariknya, Warga Negara Indonesia (WNI) ternata memegang porsi besar dalam pendaftaran Asgardia, yakni 11.221 orang, dengan komposisi 81 persen laki-laki dan 19 persen perempuan. Dari peta yang ada di laman web Asgardia, tampak pendaftar di Indonesia tersebar di kota-kota besar, diantaranya Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Denpasar, Yogyakarta, Bekasi, Banjarmasin, Makassar, Gorontalo, serta kota-kota lain di Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Sebagai informasi, Asgardia tidak akan mengambil tempat di Bumi, negara tersebut akan berlokasi di luar angkasa dengan wilayah berupa wahana raksasa.
Meski pendaftaran dibuka bagi siapa saja, namun mereka tetap menetapkan persyaratan tertentu bagi yang ingin menjadi warga negara Asgardia. Syarat itu salah satunya adalah pemerintah Asgardia tidak bisa merekrut warga negara yang tidak mau berbagi informasi data diri secara transparan. Selain itu, mereka juga tidak dapat mendaftarkan warga negara dari hewan dan robot.
Untuk yang direkrut sebagai warga, mereka akan mengantongi sertifikat Asgardia, sehingga resmi menjadi Asgardian, namun tetap memiliki status dwi-kewarganegaraan.
Seperti layaknya negara-negara di Bumi, Asgardia pun akan membentuk pemerintahan demokrasi berdasarkan hukum, dimana warga negara Asgardia nantinya diminta untuk turut andil memberikan suara demi sistem perumusan dasar konstitusi negara luar angkasa tersebut.
Adapun tujuan dibangunnya Asgardia adalah untuk menjamin kehidupan antariksa secara damai, melindungi Bumi dari ancaman objek luar angkasa, seperti komet, badai matahari, dan masih banyak lagi, dan juga akan menciptakan ilmu pengetahuan luar angkasa ke negara-negara berkembang yang belum memiliki akses.
Sedangkan mengenai tempat tinggal, wahana Asgardia akan mengambil konsep desain futuristik, layaknya pesawat luar angkasa megah seperti yang ada di film-film fiksi ilmiah. Wahana yang rancang oleh para ahli antariksa dari Kanada, Rusia, Rumania, dan Amerika Serikat itu bisa menampung sedikitnya 150 juta jiwa.
Menurut Igor Ashurbeyli, Asgardia diambil dari wilayah hunian para dewa Nors, yakni Asgard. Nama tersebut juga hadir sebagai kota fiktif yang ada dalam film Thor. Asgardia juga akan menjadi wilayah demokratis, dimana warga negaranya diberikan kebebasan untuk berkreasi dengan teknologi buatan mereka.
Namun demikian, masih butuh jalan panjang supaya Asgardia bisa berdaulat di Tata Surya dan diakui negara-negara lain. “Ke depannya, saya akan membawa proposal Asgardia untuk didaftarkan menjadi sebuah negara ke Persatuan Bangsa-Bangsa,” kata Igor Ashurbeyli. (Eva/R3/HR-Online)