Sekretaris KPA Provinsi Jabar, Iman Tedjarachman. Foto: Madlani/HR
Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Jawa Barat mendorong agar Pemkab Pangandaran memiliki Perda terkait pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Pasalnya, baru 15 kabupaten/kota di Jawa Barat yang memiliki perda tersebut dan 12 lainya belum memiliki, termasuk Kabupaten Pangandaran.
Sekretaris KPA Provinsi Jabar, Iman Tedjarachman, mengatakan, pihaknya mendukung rencana pembuatan Perda pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Pangandaran. “Mudah-mudahan tahun 2018 mendatang bisa dibuat,” katanya.
Dalam Perda tersebut, ujar dia, bertujuan untuk melindungi semua yang berkepentingan din dalamnya seperti masyarakat terdampak maupun yang belum terdampak. Bisa saja, kata Iman, calon ibu hamil (bumil) bisa dilindungi dan difasilitasi dari bahaya penularan HIV/AIDS.
“Hampir semua daerah wisata, khususnya Pangandaran, dari sisi potensi penyebaran memang sudah lama dan tinggi. Karena sudah menjadi kabupaten baru dan KPA nya juga sudah ada, maka perlu ada program akselerasi supaya bisa mengejar epideminya dan adanya payung hukum untuk perlindungannya,” ungkap Iman.
Adapun peran KPA, sambung Iman, adalah melakukan koordinasi, advokasi, fasilitasi serta harmonisasi program yang sinergis dengan semua SKPD terkait. Selain itu, papar Iman, KPA juga bisa menjangkau komunitas yang sulit dijangkau dalam rangka melakukan pencegahan yang mana dalam pembedayaannya berkaitan dengan Dinas Sosial.
Iman menambahkan, strategi pemerintah untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di usia dewasa di masyarakat dan remaja sangat berbeda cara penanganan serta penyampaiannya. Pasalnya, dicegah ataupun tidak, di usia dewasa transaksi seksual akan terjadi dan potensi tertularnya HIV/AIDS sangat mungkin. Makanya, kata ia, mereka diarahkan untuk menggunakan kondom atau pengaman agar tidak tertular.
“Kalau remaja itu masuk bukan pelaku seks aktif dan belum waktunya. Maka, dalam penyampaiannya bukan soal pemakaian kondom dan berbicara soal hubungan badan, akan tetapi diberikan penyadaran agar jangan seks bebas ataupun menggunakan narkoba. Sebab, itu adalah pintu masuk penularan HIV/AIDS,” jelasnya. (Mad/R6/HR-Online)