Foto: Ilustrasi net/Ist
Berita Banjar, (harapanrakyat.com),-
Berdasarkan rumor yang berkembang di masyarakat, bahwa warga yang terserang diare di Kota Banjar akhir-akhir ini jumlahnya meningkat signifikan. Bahkan, pasien penderita diare yang dirawat di RSUD Banjar dari Januari-Juli 2017 terdata sekitar 559 orang, didominasi balita. Meski begitu, namun Pemkot Banjar belum menyatakan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Dikonfirmasi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, H. Oman Rokhman, mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui persis karena belum menerima laporan lengkap dari Rumah Sakit yang bersangkutan.
“Kita belum menerima laporan banyaknya kasus penderita diare, jika memang itu dari warga Banjar sendiri,” tukasnya, Senin (24/07/2017) lalu.
Meski demikian, pihaknya menghimbau kepada masyarakat, saat musim kemarau seperti ini harus selalu waspada dengan kemungkinan terjadinya kesulitan air bersih. Karena pada musim inilah kecenderungan bisa terjadi diare. Terlebih prilaku yang salah dari warga yang mengambil dan memakai air di hilir.
“Mesti waspada, hati-hati dan jangan sembarangan mengkonsumsi air maupun makanan yang tidak ditutup sehingga mengakibatkan digerumun lalat. Kondisi tersebut membuat kuman dan bakteri cepat berkembang biak,” himbaunya.
Untuk itu, Oman berharap agar seluruh warga di Kota Banjar ini dapat menjaga kebersihan makanan dan lingkungan masing-masing. Sebab, diare bisa cepat menyerang apabila warga mengabaikannya.
Pemerintah Kota Banjar melalui Dinas Kesehatan juga sudah melakukan antisipasi, yakni dengan menjalankan program rutin menggalakan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ke setiap Posyandu desa/kelurahan.
“Walau begitu, tetap harus lebih ditingkatkan, makanya akan selalu dipantau dan dicek. Pokoknya jangan sampai terjadi KLB diare di Kota Banjar ini, dan sekali lagi saya tegaskan kami belum menerima laporan mengenai hal itu,” tandas Oman. (Nanks/Koran HR)